Pemindahan Kabel Bawah Tanah di Kawasan Komersial, Dorong Nilai Investasi | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Pemindahan Kabel Bawah Tanah di Kawasan Komersial, Dorong Nilai Investasi
Friday, 15 November 2024

Di tengah urbanisasi yang pesat, pemindahan kabel listrik dan telekomunikasi ke bawah tanah menjadi langkah strategis bagi kota-kota besar seperti Jakarta. Di Jakarta, proyek ini bukan hanya untuk meningkatkan estetika, tetapi juga bertujuan menambah daya saing kawasan dengan menyediakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Upaya ini telah terbukti menarik perhatian investor di sektor properti komersial yang mencari kawasan dengan infrastruktur yang modern dan tertata.

Proyek Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Jakarta menjadi contoh utama dari inisiatif ini. Program ini bertujuan memindahkan kabel sepanjang 84,5 kilometer, dengan 54,5 kilometer berlokasi di Jakarta Selatan dan 30 kilometer di Jakarta Timur. Hingga Agustus 2024, sudah lebih dari 40 persen dari target atau sekitar 34 kilometer telah terealisasi, dengan investasi mencapai Rp 60 miliar untuk 25 kilometer di tahap awal di Jakarta Selatan.

Pemindahan kabel bawah tanah di kawasan komersial membawa manfaat yang signifikan. Diketahui pada salah satu riset yang dilakukan oleh developer, properti komersial yang memiliki jaringan utilitas bawah tanah dapat mengalami apresiasi nilai hingga 10 – 20% lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan yang belum tertata. Hal ini menunjukan bahwa kabel bawah tanah menjadi salah satu pendorong nilai investasi pada properti komersial.

Selain itu, dengan kabel yang tertata rapi di bawah tanah, pemandangan di kawasan komersial menjadi lebih bersih dan modern, yang menambah daya tarik bagi pejalan kaki dan calon pelanggan. Lingkungan yang lebih tertata ini menjadi keunggulan besar bagi bisnis seperti retail, kafe, hotel, dan restoran yang ingin memberikan kesan profesional dan menarik bagi pengunjung.

Selain mempercantik kawasan, pemindahan kabel ke bawah tanah juga meningkatkan keamanan, terutama karena kabel udara sering kali rentan terhadap cuaca ekstrem. Di Jakarta, yang memiliki curah hujan tinggi, kabel udara yang rentan sering kali menyebabkan gangguan listrik atau kebakaran. Dengan jaringan yang terlindungi di bawah tanah, risiko ini dapat ditekan, memberikan rasa aman bagi bisnis di kawasan tersebut dan meningkatkan kepercayaan investor pada  properti komersial.

Langkah ini juga sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota pintar (smart city) yang membutuhkan infrastruktur digital yang kuat dan efisien. Dengan jaringan utilitas bawah tanah, pemeliharaan jaringan menjadi lebih mudah dan hemat biaya, memungkinkan operator untuk menyediakan layanan yang lebih stabil bagi pengguna. Infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan publik serta mendorong kenaikan nilai properti di kawasan yang telah menerapkan sistem ini secara menyeluruh.

Pemindahan kabel bawah tanah menjadi investasi berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan kenyamanan publik, tetapi juga mendorong nilai properti komersial di kawasan yang telah memanfaatkan inisiatif ini.

 

Nama Penulis : Alivia Putri Winata

Sumber :

https://konstruksi.kilat.com/

https://www.viva.co.id/

https://news.detik.com/

https://dprd-dkijakartaprov.go.id/

Share:
Back to Blogs