Properti komersial merupakan aset fisik yang dapat menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. Investasi di properti komersial bukan sesuatu yang asing untuk dilakukan karena kepemilikan akan suatu properti dapat menjadi pendapatan tetap pasif bagi pemiliknya.
Saat ini, terdapat banyak perusahaan ataupun organisasi yang melakukan kegiatannya secara online, keberadaan bangunan untuk beroperasi tetap diperlukan, baik adanya kantor untuk para pekerja, ataupun adanya toko untuk pelanggan berkunjung.
Dalam memilih properti komersial, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti lokasi, ukuran, fungsi, aksesibilitas, dan harga. Berikut penjelasan singkat terkait relevansi faktor tersebut dengan nilai properti :
Salah satu aspek penting dalam menentukan nilai properti komersial adalah lokasi. Pada lokasi yang lebih strategis akan terdapat nilai yang lebih tinggi, hal ini akan selaras dengan adanya peningkatan potensi keuntungan dan peningkatan calon pembeli.
Rencana pemanfaatan ruang atau penggunaan properti komersial berperan dalam menentukan harga properti. Sebab, terdapat beberapa bisnis yang membutuhkan tempat khusus untuk pelanggannya, berbeda dengan gudang ataupun pabrik.
Ukuran properti berhubungan langsung dengan nilai dari properti komersial, semakin besar ukurannya, nilainya juga akan semakin tinggi. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa dengan manajemen yang tepat, ukuran properti dapat memberikan keuntungan.
Kondisi properti akan mempengaruhi nilainya, jika diperlukan banyak perbaikan agar properti tersebut dapat berfungsi, maka nilai jual atau sewa properti tersebut akan lebih rendah dibandingkan dengan properti dengan kondisi yang baik.
Faktor yang juga berpengaruh terhadap nilai properti komersial adalah minat pasar terhadap properti tersebut, sebab semakin tinggi minat menandakan bahwa properti tersebut merupakan properti yang kompetitif, sehingga pemilik properti dapat menawarkan nilai jual atau sewa yang lebih tinggi.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Indeks Harga Properti Komersial (IHPK) tumbuh 0,5% secara tahunan menjadi 103,5 poin pada Juli-September 2023, lebih baik dari setahun sebelumnya yang sebesar 0,45%. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa nilai properti komersial mengalami kenaikkan pada kuartal III/2023. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan properti komersial, baik pada kategori sewa maupun penjualan, akan tetapi pasokan properti komersial justru mengalami keterlambatan.
Secara rinci, di Indonesia, IHPK untuk kategori sewa tumbuh sebesar 3,57% (yoy) didorangn dengan adanya permintaan hotel di Jakarta, Makassar, Semarang, Surabaya, Balikpapan, dan Denpasar. Sedangkan untuk kategori jual, IHPK mengalami kenaikan sebesar 0,48% (yoy) dengan adanya akselerasi harga segmen perkantoran jual di Surabaya dan lahan industri di Bogor, Depok, Bekasi, dan Semarang.
Penulis: Defta Ina Mustika
Sumber:
https://dataindonesia.id/
https://www.matthews.com/
https://www.willsill.co.uk/