Pergerakkan Angka Indeks Properti Komersial di Paruh Kedua Tahun 2024 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Pergerakkan Angka Indeks Properti Komersial di Paruh Kedua Tahun 2024
Friday, 11 October 2024

Bank Indonesia beberapa bulan terakhir meluncurkan laporan berjudul Perkembangan Properti Komersial (PPKOM), laporan tersebut membahas mengenai indeks permintaan, indeks pasokan, dan indeks harga untuk properti komersial yang disewakan dan dijual pada kuartal II tahun 2024.

Indeks permintaan, baik untuk properti komersial sewa dan jual mengalami peningkatan saat ini. Untuk properti komersial sewa, indeks permintaan meningkat menjadi 4,0% (yoy), dari yang sebelumnya 3,41% (yoy) pada kuartal sebelumnya. Peningkatan ini ditopang oleh sektor perhotelan khususnya untuk penggunaan convention hall. Peningkatan permintaan terbesar untuk sektor perhotelan pun terjadi di Jakarta dan Semarang.

Namun, indeks permintaan sempat mengalami stagnasi dari 0,34% (yoy) pada kuartal I/2024, menjadi 0,32% (yoy) pada kuartal II/2024. Peningkatan ini ditopang oleh sektor warehouse complex di Jakarta dan Palembang dan lahan industri di wilayah Bodebek, Makassar, dan Semarang.

Sedangkan dari sisi pasokan, indeks tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan, berada pada kisaran 2,15% (yoy) dari 2,31% (yoy) pada kuartal I/2024 untuk kategori komersial sewa. Peningkatan indeks pasokan ini dipengaruhi oleh peningkatan indeks pasokan pada segmen apartemen sewa. Untuk properti komersial jual, peningkatan indeks permintaan ditopang oleh penambahan area pada segment warehouse complex di Jakarta dan Palembang.

Dari segi harga, peningkatan permintaan properti komersial berpengaruh terhadap kenaikan harga properti, khususnya untuk kategori sewa. Indeks harga properti komersial untuk properti sewa mengalami peningkatan sebesar 2,32% (yoy) yang sebelumnya 2,10% (yoy) pada kuartal I/2024. Peningkatan harga ini ditopang oleh peningkatan sektor ritel di Jakarta, Banten, Denpasar, Palembang dan sektor hotel di Jabodebek, Surabaya, Makassar. Sedangkan untuk properti komersial kategori jual, indeks harga pada kuartal II/2024 mengalami perlambatan menjadi 0,63% (yoy) dari 0,69% (yoy) dari kuartal I/2024.

Dari laporan ini dapat dilihat bahwa pergerakkan pasar properti komersial masih didominasi oleh sektor industri, pergudangan, perkantoran, dan perhotelan. Jika dikaitkan dengan kondisi ekonomi saat ini, peningkatan permintaan di sektor ritel pun masih tertahan mengingat adanya penurunan daya beli masyarakat yang terindikasi akan mengurangi angka atau jumlah konsumsi rumah tangga.

 

Penulis: Lusia Raras

Sumber:

https://www.bi.go.id/

https://mediaindonesia.com/

https://www.kompas.com/properti/

Share:
Back to Blogs