<i>Home Sweet Loan</i> : Menilik Dilema Kelas Menengah Urban dalam Krisis Backlog Hunian | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Home Sweet Loan : Menilik Dilema Kelas Menengah Urban dalam Krisis Backlog Hunian
Friday, 11 October 2024

Home Sweet Loan merupakan judul film dari adaptasi novel best seller dengan judul serupa yang ditulis oleh Almira Bastari. Film ini menceritakan kehidupan seorang perempuan bernama Kaluna yang memasuki umur 30 tahun dan sedang berusaha untuk mewujudkan mimpinya memiliki rumah sendiri. Keluar dari rumah orang tua yang ditinggali oleh tiga kepala keluarga, yaitu termasuk keluarga kakak-kakaknya menjadi impiannya untuk menemukan kemenangan dalam kebebasan dirinya.

Dalam alur film ini, sangat menggambarkan perjuangan Kaluna sebagai pekerja kelas menengah urban yang seringkali lembur hingga larut malam dan berusaha hemat agar dapat menabung di tengah kebutuhan yang sebetulnya memaksa untuk memiliki pengeluaran besar. Belum lagi, adanya konflik-konflik keluarga yang memengaruhi ketercapaian mimpinya untuk membeli rumah.

Film ini menyampaikan salah satu isu di Indonesia, yakni backlog perumahan. Kaluna sebagai masyarakat kelas menengah dan sandwich generation menjadi representatif isu backlog perumahan.

Backlog perumahan merupakan kondisi kurangnya ketersediaan stok rumah dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah urbanisasi dan kesulitannya masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah untuk membeli rumah di kawasan kota karena harga yang tinggi.

Backlog perumahan masih menjadi isu yang perlu diatasi dengan langkah-langkah yang tepat baik dari pemerintah dan berbagai pihak. Perlu adanya berbagai strategi, seperti adanya penyediaan lahan, peningkatan akses pembiayaan, pengendalian harga tanah, dan peningkatan kualitas rumah subsidi. Strategi-strategi yang ada harus segera direalisasikan terutama di wilayah urban.

Melalui film Home Sweet Loan, kita diajak untuk menyadari betapa pentingnya memahami isu backlog perumahan, terutama bagi kelas menengah urban. Isu ini bukan hanya soal kepemilikan rumah, tetapi multidimensi, yang juga berhubungan langsung dengan kehidupan sosial dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. 

Keterbatasan akses terhadap hunian layak bisa berdampak besar pada stabilitas sosial dan ekonomi sehingga penanganan backlog menjadi sangat penting. Film ini memberikan pelajaran bahwa perencanaan perumahan yang tepat bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan pengembang, tetapi juga merupakan masalah yang perlu diperhatikan oleh semua lapisan masyarakat.

 

Penulis: Ratih Putri Salsabila

Sumber:

https://kfmap.asia/blog/mengapa-backlog-perumahan-di-indonesia-masih-tinggi/3504

https://kfmap.asia/blog/memasuki-2023-apa-kabar-backlog-hunian/2383

https://kfmap.asia/blog/program-sejuta-rumah-solusi-atasi-backlog/1906

https://kfmap.asia/blog/pergerakkan-populasi-kelas-menengah-di-indonesia/3493

https://kfmap.asia/blog/stok-dan-sebaran-residential-kelas-menengah-di-jakarta/392

https://www.idntimes.com/

https://www.goodreads.com/

Share:
Back to Blogs