Revolusi digital telah melahirkan tren investasi baru yang kini mulai menjadi primadona industri di Indonesia yakni data center. Sektor ini mungkin tak kasatmata seperti mal atau kawasan residensial, namun dampaknya sangat terasa—terutama dalam mengerek nilai tanah di kawasan industri strategis seperti Cikarang, Karawang, Bekasi, hingga Batam.
Menurut laporan Knight Frank Indonesia (2024), kawasan Greater Jakarta mencatat lonjakan signifikan dalam permintaan untuk data center, dengan kontribusi lebih dari 33% terhadap transaksi ruang industri. Tak hanya itu, 44% dari total transaksi lahan industri di paruh kedua tahun 2023 disebut dipicu oleh ekspansi dan kebutuhan fasilitas data center, khususnya dari pemain dan investor asing.
Industri data center membutuhkan kombinasi unik dari komposisi lahan, pasokan listrik yang stabil, infrastruktur fiber optik, dan keamanan tinggi. Lokasi seperti Bekasi dan Karawang, kini bergerak menjadi kawasan industri berbasis high-technology, tidak hanya sebagai sentra manufaktur.
Pertumbuhan pesat sektor ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan akan layanan digital seperti cloud computing, big data analytics, hingga AI. Pemerintah juga mempercepat digitalisasi layanan publik dan sistem e-Government, memperbesar kebutuhan infrastruktur data domestik.
Raksasa teknologi seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud, Microsoft Azure, serta pemain lokal seperti DCI Indonesia dan Indonet aktif memperluas jaringan mereka. Di sisi pengembang properti, beberapa kawasan industri besar kini mulai menyediakan data center parks yang dilengkapi infrastruktur kelistrikan dan pendingin skala besar.
Menurut Knight Frank Global (2025), Indonesia memiliki potensi menjadi hub data center terbesar di Asia Tenggara karena memiliki kombinasi pasar digital yang berkembang cepat, biaya tanah yang kompetitif, dan jumlah pengguna internet terbesar ke-4 di dunia.
Meski prospek cerah, sektor ini menghadapi tantangan besar, diantaranya pasokan listrik terbatas, regulasi yang belum sinkron antarwilayah, serta isu lingkungan (emisi karbon tinggi dari pendingin dan server). Knight Frank menyoroti pentingnya adopsi green energy dan insentif dari pemerintah untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan industri ini.
Penulis : Muhamad Ashari
Sumber :
https://www.knightfrank.com/research/article/2024-05-26-indonesias-data-centre-industry-unveiling-growth-opportunities
https://kfmap.asia/research/industrial-market-overview-2h-2023/3107
https://www.knightfrank.com/research/report-library/data-centres-global-forecast-report-2025-11877.aspx#:~:text=The%20Global%20Data%20Centres%20%2D%20Forecast,%2C%20APAC%2C%20and%20North%20America