Dalam mengatasi perubahan iklim, penting bagi sektor properti untuk mencapai target net zero emission. Properti komersil dan perumahan turut memberi dampak terhadap emisi karbon karena konstruksi, operasi, dan pemeliharaan bangunan memerlukan energi fosil.

Langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk menekan emisi karbon dari sektor properti adalah:

1. Efisiensi energi bangunan

Cara terbaik mengurangi emisi karbon adalah melalui penggunaan bahan bangunan yang hemat energi, penerapan teknologi hemat energi untuk sistem pemanas dan pendingin, dan penggunaan sumber energi terbarukan seperti panel surya. Investasi dalam efisiensi energi bangunan akan mengurangi penggunaan energi fosil dan emisi karbon yang dihasilkan.

2. Penggunaan bahan bangunan berkelanjutan

Produksi bahan bangunan konvensional mengeluarkan emisi karbon yang banyak, maka penting untuk beralih ke penggunaan bahan bangunan berkelanjutan yang memiliki jejak karbon rendah. Contohnya adalah penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan seperti bata tanpa bakar, kayu yang dikelola secara lestari, dan beton dengan campuran limbah industri.

3. Sertifikasi Lingkungan

Sertifikasi lingkungan dari LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) atau BREEAM (Building Research Establishment Environmental Assessment Method) membantu memastikan bahwa bangunan memenuhi standar tinggi dalam hal efisiensi energi dan penggunaan bahan bangunan berkelanjutan. Sertifikasi semacam itu memberikan pengakuan dan kepercayaan kepada pemilik properti dan penghuni bahwa bangunan mereka memenuhi kriteria ramah lingkungan yang ketat dan berkontribusi pada upaya mencapai net zero emission.

Kolaborasi antara pemerintah, pemilik properti, pengembang, dan masyarakat umum sangat penting dalam mengurangi emisi karbon.

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber: 

https://kfmap.asia/blog/i-renewable-energy-certificates-i-program-investasi-energi-hijau/2504 

http://greengrowth.bappenas.go.id

https://ekonomi.bisnis.com