Menurut survei Bank Indonesia (BI), pada akhir 2022 ada semakin banyak bank umum yang menyalurkan kredit kepemilikan rumah dan kredit pemilikan apartemen (KPA) baru. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi penyaluran KPR/KPA yang mencapai 77,86% pada kuartal IV 2022 meningkat dibanding kuartal sebelumnya, sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak 2019. Terlebih, saat ini beberapa bank melakukan pelonggaran standar penyaluran kredit terutama dalam aspek jangka waktu kredit, biaya persetujuan kredit, dan suku bunga kredit.
Pelonggaran dalam beberapa kebijakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan permintaan terhadap kebutuhan hunian, khususnya kondominium. Berdasarkan riset Knight Frank Indonesia, saat ini terdapat setidaknya 11 ribu unit kondominium yang akan hadir di tahun 2023. Unit tersebut didominasi dari unit dengan harga sekitar Rp 24 juta hingga Rp 40 juta per meter persegi. Unit tersebut pun memiliki pertumbuhan tingkat penjualan sekitar 4% jika dibandingkan pada semester pertama tahun 2022.
Masih berdasarkan riset yang sama, setidaknya separuh proyek kondominium baru ini melakukan penyesuaian harga sekitar 1-1,5% jika dibandingkan dengan semester lalu. Peningkatan harga ini dilakukan untuk menjaga capital gain dari proyek tersebut, mengingat waktu serah terima pun akan dilakukan pada tahun ini.
Selain itu, pertumbuhan permintaan pun masih terbantu oleh beberapa promo dan diskon yang ditawarkan oleh pengembang. Subsidi DP hingga promo free IPL dan free furnitur dan barang elektronik masih mewarnai strategi pemasaran unit apartemen saat ini.
Beberapa perbankan pun juga membantu penyaluran kredit melalui beberapa mekanisme baru, salah satunya staircasing mortgage. Dikutip melalui website salah satu perbankan milik negara, terdapat promo dalam pengajuan KPR saat ini, yaitu dengan minimal tenor 10 tahun, bank tersebut menawarkan staircasing mortgage terhadap suku bunga KPR, dengan kurun waktu tertentu. Dimana dalam waktu jenjang 10 tahun, kreditor akan membayar suku bunga sekitar 3,76% pada 2 tahun pertama, 7,76% pada tahun ketiga hingga keempat, 8,76% pada tahun kelima hingga keenam, dan 9,76% pada masa akhir tenor.
Dengan berbagai upaya para pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan penyaluran KPR, diharapkan tahun ini pemulihan dapat terukur positif.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
https://databoks.katadata.co.id/
https://keuangan.kontan.co.id/news/
Artikel Terkait
Pasar Residensial di Tengah Suku Bunga yang Naik Kembali
Tergiur Beli Properti yang Belum Dibangun? Boleh Saja Asalkan...
Apakah Kenaikan Suku Bunga Mempengaruhi Penyaluran KPR dan KPA?