Dalam mewujudkan pembangunan IKN, saat ini Pemerintah masih menyiapkan rencana pengembangan sistem transportasi, diantaranya dengan mengoptimalkan penggunaan kendaraan umum yang ramah lingkungan, sehingga dapat mengurangi angka emisi karbon.

Dikutip dari salah satu situs berita properti, Deputi Bidang Transportasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (OKIN) yaitu Ali Berawi menjelaskan bahwa, salah satu inovasi pada sistem transportasi yang akan dimanfaatkan oleh IKN yaitu Advanced Traveler Information System (ATIS).

ATIS merupakan sebuah aplikasi yang menyediakan layanan real time kepada penggunanya berupa jadwal bus, status operasional, informasi rute serta tarif perjalanan yang direkomendasikan. Selain itu, ATIS juga dapat memberikan informasi mengenai jumlah kendaraan dan armada yang beroperasi di setiap rute serta menginformasikan navigasi pada perjalanan berdasarkan data dan informasi lalu lintas real time yang tersedia.

Untuk mendukung sistem tersebut, Pemerintah juga menggunakan fitur pembayaran atau pembelian tiket dengan fitur Electronic Payment System atau EPS. Fitur ini berfungsi untuk melayani pembelian tiket moda transportasi umum dengan menggunakan akun atau kartu elektronik sehingga dalam penggunaannya dapat lebih efisien.

Berdasarkan sumber yang sama, disebutkan bahwa target 2024 rencana penyediaan moda transportasi umum berada pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), berupa angkutan bus berbasis listrik beserta fasilitas pendukung seperti halte/shelter. Pemerintah juga akan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Setelah pengembangan bus listrik pada tahun 2024, rencana pemerintah selanjutnya yaitu menyediakan moda transportasi umum dalam kota berbasis rel seperti MRT dan LRT. Untuk menghubungkan IKN dengan kawasan dan provinsi lainnya di Kalimantan, Pemerintah akan mengembangkan kereta cepat sebagai mobilitas antar wilayah atau provinsi utama. 

Selain itu, Pemerintah juga akan mengembangkan model transportasi baru yaitu Urban Air Mobility (UAM) berupa taksi terbang dan Automonous Vehicle yang akan melalui proses uji coba pada tahun 2024. Saat ini, OKIN masih mengkaji kesiapan kebijakan dan regulasi dalam pemanfaatan ruang udara, pengaturan lalu lintas udara, peningkatan keamanan dan kenyaman, pembangunan sarana dan prasarana pendukung hingga analisis finansial terkait dengan UAM.

Sebagai informasi bahwa, saat ini rencana pengadaan taksi terbang dan Autonomos Vehicle masih dalam tahap pengembangan, belum masuk kedalam tahap komersialisasi. Namun, jika teknologi ini berhasil dan efektif pemerintah berharap dapat segera di komersialisasikan dalam beberapa tahun kedepan.

Penulis : Alivia Putri Winata

Sumber :

www.kompas.com