Kawasan industri mengacu pada kawasan khusus yang dibangun untuk operasional industri. Kawasan ini terkonsentrasi dengan bangunan pabrik dan perkantoran.
Kawasan industri di Indonesia meningkat pesat, baik dari jumlah maupun luasannya. Berdasarkan salah satu portal berita, jumlah kawasan industri bertambah dari 86 kawasan pada 2016 menjadi 131 kawasan pada 2021. Sementara, luasannya meningkat dari 39.000 hektare (ha) menjadi 59.800 ha selama kurun waktu tersebut.
Peningkatan aktivitas industri ini mendorong kebutuhan akan hunian yang dekat dengan tempat kerja. Hal tersebut memicu minat para investor untuk melakukan investasi properti residensial di sekitar kawasan industri.
Berikut adalah beberapa alasan utama investasi properti residensial di kawasan industri:
- Permintaan yang Stabil
- Tingginya Kebutuhan Hunian: Kawasan industri sering kali memiliki populasi pekerja yang besar. Hal tersebut akan menciptakan permintaan stabil untuk hunian yang dekat dengan tempat kerja. Investasi dalam properti residensial di sekitar kawasan ini bisa menguntungkan.
- Potensi Kenaikan Nilai Properti
- Pengembangan Infrastruktur: Kawasan industri biasanya diiringi dengan pengembangan infrastruktur, seperti jalan raya, transportasi umum, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini bisa meningkatkan nilai properti residensial di sekitarnya seiring dengan meningkatnya aksesibilitas dan kenyamanan.
- Transformasi Kawasan: Beberapa kawasan industri yang berkembang mungkin juga mengalami transformasi menjadi kawasan mixed-use, yang menggabungkan fungsi industri, komersial, dan residensial. Ini bisa memberikan potensi kenaikan nilai properti yang signifikan.
- Pengaruh Kebijakan Pemerintah
- Dukungan Regulasi: Kebijakan pemerintah, seperti insentif bagi pengembang atau program perumahan bagi pekerja industri, bisa mendukung prospek investasi ini. Regulasi yang mempermudah pembangunan hunian di sekitar kawasan industri juga menjadi faktor penting.
Investasi properti residensial di kawasan industri menawarkan banyak peluang yang menarik, tetapi juga disertai dengan beberapa tantangan dan risiko seperti:
- Lingkungan dan Kualitas Hidup: Lokasi hunian yang dekat dengan kawasan industri mungkin akan menghadapi tantangan lingkungan, seperti polusi udara atau kebisingan, yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan penghuninya.
- Fluktuasi Ekonomi Industri: Permintaan terhadap hunian di kawasan industri bisa sangat tergantung pada kondisi ekonomi sektor industri di kawasan tersebut. Jika industri mengalami penurunan, permintaan hunian bisa ikut terdampak.
Oleh karena itu, diperlukan strategi investasi yang cermat dalam mengidentifikasi lokasi yang strategis, memahami kebutuhan pasar lokal, serta mempertimbangkan pengaruh lingkungan dan regulasi, agar investasi properti residensial di kawasan industri dapat memberikan hasil yang optimal dan berkelanjutan.
Nama Penulis: Sabina Ramdani
Sumber:
https://www.propertylounge.id/
https://www.detik.com/
https://www.tnic.co.id/