Menurut The Wealth Report 2023 yang dirilis oleh Knight Frank, terungkap bahwa sekitar 34% high net worth individuals (HNWI) masih memilih berinvestasi properti dibandingkan dengan saham, emas, kripto, mobil, karya seni dan lain sebagainya. Hal ini karena properti dinilai masih menjadi bentuk investasi yang dinilai aman dan prospektif.
Sementara itu, pada tataran lokal, survei pandangan masa depan yang dilakukan oleh Knight Frank Indonesia di akhir tahun 2022 menemukan bahwa 84% responden menyatakan harga properti akan stabil dan terus bergerak meningkat.
Lalu berdasarkan SHPR (Survey Harga Properti Residensial) yang dirilis oleh Bank Indonesia jika melihat fluktuasi harga dalam 10 tahun terakhir, potensi rerata kenaikan harga hunian per tahun saat ini ada di kisaran 2-5%. Bahkan di tahun 2012 dan 2013 peningkatan harga hunian di beberapa metropolitan dapat mencapai 16%,seperti di Jakarta dan Surabaya.
Di tengah tingginya pertumbuhan penduduk di Indonesia, terutama saat ini porsi penduduk usia produktif (generasi milenial yang mencapai 47% dari generasi-X dan milenial) yang tinggi menjadikan permintaan untuk hunian terus meningkat. Tanah sebagai sumber daya terus diminati karena prospektif sebagai aset, baik sebagai penyedia hunian dan ruang komersial.
Keluarga baru generasi-X dan milenial masih memungkinkan untuk memiliki hunian di kota besar, seperti Jakarta. Misalnya dengan budget hunian 2-3M, memiliki tanah atau rumah tapak masih mungkin di area tepi luar Jakarta (seperti Lenteng Agung, Kembangan, Cinere, Cimanggis, Ciracas, Cipayung, dan Cakung). Atau rumah tapak di tengah Jakarta, dari pasar sekunder atau bukan rumah baru yang harganya relatif lebih rendah dari unit primer.
Namun jika keluarga baru berminat untuk tinggal di tengah Jakarta, rumah vertikal dapat menjadi pilihan. DI antaranya seperti Kebon Jeruk, Daan Mogot, Pasar Minggu, Jatinegara, Pulo Mas, Pluit, dan Sunter.
Selain itu, rumah tapak dengan halaman privat dapat menjadi pilihan di wilayah penyangga Jakarta, seperti di Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan, dan Tangerang. Namun pastikan memilih dengan cermat, ketersediaan dan akses transportasi publik harus menjadi pertimbangan utama untuk mobilitas harian.
Penulis: Syarifah Syaukat
Sumber:
https://www.knightfrank.com/wealthreport
www.bi.go.id
www.dataindonesia.id
Artikel Terkait
Pentingnya Edukasi dan Kemudahan bagi Pasar Properti Milenial
Tahun Baru, Apartemen TOD Masih Jadi Sasaran Millennial
LRT Jabodebek Mulai Lakukan Uji Coba Terbatas