Potensi Pertumbuhan Ritel di Beberapa Metropolitan Indonesia | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Potensi Pertumbuhan Ritel di Beberapa Metropolitan Indonesia
Friday, 2 June 2023

Ritel atau satuan pusat perbelanjaan merupakan salah satu prasarana kota yang dibutuhkan. Ritel modern umumnya dibangun dan dikelola oleh sektor swasta (private sector).

Menurut konsep perencanaan kota, pasar atau pusat kegiatan ekonomi idealnya dikembangkan dalam rasio tertentu.  Menurut SNI 03-1733-1989 tentang Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota, diperlukan 1 unit pusat perbelanjaan dan niaga (toko + pasar + bank + kantor) untuk setiap 120.000 jiwa.

Sementara itu untuk kebutuhan ritel modern, beberapa sumber artikel populer menyebutkan bahwa rasio 1:50.000 atau 1 ritel modern untuk 50.000 jiwa penduduk cukup mendukung penambahan jumlah ritel modern. Menurut KFMap, ada 135 unit leased dan strata retail di Jakarta sekarang untuk 10,6 juta penduduk. Berdasarkan fakta tersebut, rasio ritel di Jakarta saat ini adalah 1:78.590 (1 ritel untuk 78.590 jiwa penduduk di Jakarta).

Berdasarkan perbandingan pusat ritel dan penduduk tersebut, peluang pertumbuhan ritel atau mal di Jakarta masih cukup terbuka. Seperti Singapura pada tahun 2014, ada 200 mal bagi 5,3 juta jiwa penduduk, atau sesuai dengan rasio 1:26.500. Refleksi rasio terhadap peluang pertumbuhan ritel juga tergantung pendapatan per kapita di wilayah tersebut. Jika kita menganalisa lebih lanjut berdasarkan pendapatan per kapita, pendapatan per kapita penduduk Singapura adalah Rp581 juta per tahunnya (2022), sementara pendapatan perkapita penduduk Jakarta hanya Rp274,71 juta per tahunnya (2021). Dengan data ini dapat disimpulkan bahwa ukuran potensi pertumbuhan mal tidak hanya bergantung pada jumlah penduduk, tapi juga pada pendapatan per kapita penduduk.

Jadi walaupun potensi pertumbuhan ritel atau mal di Jakarta masih terbuka  dibanding Singapura, namun pendapatan per kapita Jakarta yang belum setinggi dengan Singapura belum bisa mengadopsi rasio tersebut.Dengan demikian, pengembangan mal pada  wilayah-wilayah dengan potensi konsumsi yang baik atau wilayah dengan pendapatan per kapita di atas rata-rata perlu lebih diarahkanagar tingkat performa ritel dapat terus produktif mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber

Industri.kontan.co.id

Finance.detik.com

www.bps.go.id

www.ceicdata.com

databoks.katadata.co.id

 

Artikel Terkait

Investasi Para Crazy Rich Indonesia di Kancah Global

8 Mal Baru akan Hadir di Jakarta dan Sekitarnya Tahun Ini

Share:
Back to Blogs