Permintaan Properti Residensial di Q2 2024, KPR Masih Jadi Primadona? | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Permintaan Properti Residensial di Q2 2024, KPR Masih Jadi Primadona?
Friday, 23 August 2024

Di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang, kuartal II tahun 2024 memperlihatkan berbagai perubahan menarik dalam permintaan properti residensial di Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari Bank Indonesia (BI), tren permintaan properti diberbagai daerah mengalami pergeseran yang mencerminkan preferensi konsumen dan kondisi ekonomi yang berlaku.

Secara umum, hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan properti residensial di pasar primer meningkat sedikit. Hal tersebut dilihat dari perkembangan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal II 2023 yang tumbuh 1,76% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 1,89% (yoy).

Secara kuartal, IHPR di pasar primer pada kuartal II 2024 tumbuh 0,35% (qtq) melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang meningkat 0,57%. Perlambatan tersebut dipicu oleh adanya perlambatan kenaikan harga rumah tipe kecil dari 0,44% (qtq) menjadi 0,67% (qtq) dan rumah tipe menengah dari 0,40% (qtq) menjadi 0,34% (qtq).

Selain itu, penjualan properti residensial di pasar primer masih terus mengalami pertumbuhan. Dari data bank Indonesia, diketahui bahwa penjualan properti residensial tumbuh sebesar 7,30% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal I 2024 yang mencapai 31,16% (yoy).

Menurunnya tingkat penjualan tersebut terjadi di semua tipe rumah, terutama pada rumah tipe kecil yang melambat dari kuartal sebelumnya sebesar 37,84% (yoy) menjadi 4,51% (yoy) pada kuartal II 2024. Penurunan tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor seperti kenaikan harga bangunan, masalah perizinan, suku bunga hingga uang muka yang tinggi untuk pengajuan KPR.

Pada kuartal ini, pembelian rumah primer melalui KPR masih menjadi primadona. Diketahui bahwa 75,52% konsumen masih menjadikan KPR sebagai cara pembayaran utama dalam melakukan transaksi properti rumah. Selain itu, untuk pembayaran melalui tunai bertahap menyusul sebesar 17,10%.

Salah satu faktor yang mendorong dominasi KPR adalah suku bunga yang masih rendah sehingga memudahkan konsumen dalam mengakses pinjaman dengan cicilan yang terjangkau. Selain itu, program pemerintah seperti subsidi bunga KPR dan insentif bagi pembeli rumah pertama menjadi daya tarik KPR sebagai sumber pembiayaan utama.

Pada kuartal II 2024 permintaan properti residensial di Indonesia mengalami perlambatan. Akan tetapi, di tengah perlambatan penjualan hunian pembayaran KPR masih menjadi cara pembayaran yang mendominasi pembelian properti residensial pada kuartal ini.

 

Nama Penulis : Alivia Putri Winata

Sumber :

https://www.bi.go.id/

https://www.kompas.com/

https://insight.kontan.co.id/

Share:
Back to Blogs