Baru-baru ini, Knight Frank Asia Pasifik merilis publikasi berjudul Asia Pacific Horizon : Look Beyond The Norm. Masa setelah pandemi dan krisis global saat ini memang memberikan dinamika pertumbuhan investasi yang berbeda dari pola-pola yang berlaku sebelumnya.
Saat ini, Top Five Property Sector yang diharapkan mampu menarik investasi di sektor properti adalah Perkantoran yang diperkirakan dapat menarik investasi sekitar 30%, Kemudian Industri yang diperkirakan dapat menarik investasi properti sekitar 29%, selanjutnya adalah residensial dengan prediksi volume transaksi investasi mencapai 18%. Sektor Retail dan Hotel diprediksi memiliki kumulasi volume investasi sekitar 20%.
Terkait sektor perkantoran, saat ini volume investasi dideteksi sebagai yang kedua terendah setelah tahun 2013. Australia dan Jepang diperkirakan akan pulih dari kondisi ini, dan akan segera bangkit dengan pertumbuhan dua kali lipat. Sementara Singapura diprediksi akan membaik sekitar 15% dari tahun 2023. India diprediksi masih perlahan perbaikan yang berjalan. Sedangkan China diprediksi terkoreksi cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada sektor industri, memiliki potensi pertumbuhan yang baik pada wilayah Singapura, India dan Jepang. Sementara Korea Selatan diprediksi masih lemah, meski telah membaik secara perlahan. Sedangkan China masih tertahan pertumbuhannya saat ini, mendekati kondisi yang sama seperti pada tahun 2018.
Di sektor residential, beberapa negara seperti Jepang, Australia dan China menjadi lokasi yang diminati untuk pergerakan investasi. Sedangkan India memiliki harapan untuk tumbuh, meski belum optimal pertumbuhannya saat ini.
Ritel, sektor ini juga mewarnai volume investasi properti, terutama di Australia, Jepang dan Singapura. Kondisi saat ini diperkirakan sebagai kondisi terbaik kedua setelah masa-masa awal tahun 2020.
Hotel, memiliki performa investasi terbaik sejak tahun 2019. Volume investasi bergerak ke Australia, Jepang, China, Korea Selatan dan India.
Beberapa negara di Asia Pasifik telah dideteksi sebagai Top Destination dari pergerakan investasi properti, yaitu : Australia, Jepang, Singapur, China, dan India. Label Top Destination disematkan sesuai dengan arus investasi yang masuk ke wilayah-wilayah tersebut relatif aktif, setidaknya pada sektor perkantoran, industri dan residential.
Penulis : Syarifah Syaukat
Sumber:
https://www.knightfrank.de/en/research/asia-pacific-horizon-part-3-look-beyond-the-norm-11392.aspx