Mengelola Warehouse di Greater Jakarta: Antara Peluang dan Tantangan
Friday, 14 February 2025

Proyek properti warehouse di Indonesia terus berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan terhadap data center dan rantai pasok yang efisien. Pada awal tahun 2024, permintaan warehouse di wilayah Greater Jakarta meningkat sehingga terdeteksi adanya penambahan ruang warehouse sebesar 10% yang masuk ke pasar. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pertumbuhan harga sewa warehouse sekitar 1 - 2%.

Selain itu, berdasarkan laporan Knight Frank Asia-Pacific H1 2024 Logistics Highlights, pasar properti warehouse di Greater Jakarta berada dalam kondisi seimbang antara penyewa dan pemilik lahan. Diketahui bahwa harga sewa rata-rata properti logistik, seperti warehouse di Greater Jakarta cenderung stabil di angka Rp921.180 per meter persegi per tahun. Harga sewa tersebut dinilai tetap stabil dalam enam bulan terakhir pada H1 2024.

Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan dalam pengelolaan proyek properti warehouse di Indonesia yang perlu diperhatikan, terutama bagi pihak pengembang properti. Tantangan tersebut, antara lain sebagai berikut.

  • Meningkatnya biaya konstruksi dan pengembangan akibat inflasi dan biaya bahan baku yang tinggi.
  • Permintaan terhadap fasilitas logistik modern terus meningkat, terutama dengan berkembangnya e-commerce dan kebutuhan rantai pasok yang lebih efisien.
  • Penyewa semakin selektif dalam memilih lokasi dan fasilitas warehouse, terutama terkait aksesibilitas ke pusat distribusi utama.
  • Peningkatan permintaan cold storage seiring berkembangnya industri makanan dan farmasi.
  • Tantangan dalam perizinan dan regulasi masih menjadi kendala bagi pengembang baru yang ingin membangun atau memperluas fasilitas logistik.

Jika membandingkan Greater Jakarta dengan wilayah lain di Asia Tenggara, maka terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Contohnya di Singapura yang mengalami kenaikan tertinggi, karena didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor manufaktur dan e-commerce. 

Sementara itu, Vietnam mencatat pertumbuhan harga sewa lebih dari 5%, berkat investasi infrastruktur yang masif serta ekspansi industri manufaktur yang terus berkembang. Di sisi lain, pasar pergudangan di Greater Kuala Lumpur tetap stabil, meskipun meningkatnya biaya pembangunan yang diperkirakan dapat mendorong kenaikan harga sewa dalam waktu dekat.

Secara keseluruhan, pasar warehouse di Greater Jakarta masih dalam kondisi stabil. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dalam biaya pembangunan dan kebutuhan terkait fasilitas yang lebih modern. Para pengembang properti perlu mempertimbangkan efisiensi biaya, optimalisasi lokasi, dan pemenuhan ketersediaan fasilitas warehouse untuk tetap dapat bersaing di pasar properti yang terus berkembang.

 

Penulis: Ratih Putri Salsabila

Sumber:

https://www.knightfrank.be/research/asia-pacific-logistics-highlights-h1-2024-11424.aspx

https://kfmap.asia/blog/pergerakan-pertumbuhan-warehouse-di-awal-2024/3232

https://kfmap.asia/blog/dinamika-bisnis-pergudangan-di-greater-jakarta/3087

https://aesia.kemenkeu.go.id/ 

Share:
Back to Blogs