Event olahraga terbesar yaitu FIFA World Cup tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi seluruh dunia terutama bagi para pecinta sepak bola dunia. Perhelatan piala dunia merupakan agenda besar bagi tuan rumah dalam memberikan fasilitas terbaik bagi para pengunjung dari seluruh dunia. Qatar selaku tuan rumah piala dunia tahun ini telah melakukan persiapan mereka dari tahun 2013, dengan cara menarik para investor-investor untuk mengembangkan proyek mereka di Qatar. Pada tahun 2019 Qatar diprediksi akan banjir dengan proyek-proyek properti seperti hotel, perumahan, dan hunian lain. Sebagian besar dari proyek-proyek tersebut berada di kota baru, Lusail, Qatar. Pembangunan tersebut juga didasari dari FIFA yang berkehendak Qatar selaku tuan rumah untuk memiliki setidaknya 60.000 kamar hotel untuk menampung para penggemar sepak bola diseluruh dunia.
Karena keterbatasan lahan, sisa 15.000 kamar dari total 60.000 kamar akan dibangun dengan konsep kamar non hotel di atas kapal dan tenda di area gurun. Tenda-tenda tersebut akan dibangun dengan gaya bedouin. Selain dengan tenda-tenda, Qatar juga membangun cabin fan village yang berisi 6.000 kamar untuk kapasitas 12.000 orang. Walaupun lokasi cabin fan village tersebut berada di desa yang cukup terpencil, namun cabin fan village ini dilengkapi stasiun metro, halte bus, dan restoran yang sifatnya sementara, yang memudahkan para wisatawan tersebut dalam beraktivitas. Dari semua pembangunan tersebut Qatar juga akan menyediakan ketersediaan cadangan 100.000 kamar. Dengan pembangunan yang begitu besar, menjadikan piala dunia Qatar ini menjadi yang termahal dalam sejarah yaitu menelan biaya sebesar US$ 220 miliar.
Namun pembangunan berskala besar tersebut tidak hanya untuk ajang Piala Dunia 2022, tetapi juga untuk proyek jangka pariwisata jangka panjang. Besarnya pembangunan tersebut merupakan rencana Qatar dalam pembangunan yang lebih luas alias infrastruktur non-sepak bola, yaitu untuk membangun pusat inovasi, ratusan hotel, fasilitas rekreasi, jalan-jalan baru, transportasi bawah tanah yang canggih, stadion, hingga bandara internasional, yang dikenal Visi Nasional Qatar 2030.
Dalam jangka pendek, Piala Dunia FIFA 2022 bisa menjadi sarana pemintal uang bagi Qatar sebagai negara tuan rumah. Pendapatan tersebut bisa berasal dari sektor hunian yang menjadi aspek penting bagi para wisatawan dari seluruh dunia. Selain dari sektor hunian, ruang ritel diprediksi akan naik dua kali lipat dengan pembangunan 9 mall baru. Di prediksi dari piala dunia ini pendapatan Qatar akan mencapai Rp 59 triliun pada akhir tahun ini. Namun melihat beberapa proyek-proyek piala dunia di negara lain yang telah terbengkalai, pemerintah Qatar perlu terus melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap proyek-proyek tersebut.
Penulis: Rafiq Naufal Kastara
Sumber:
www.kompas.com
www.detik.com
www.cnnindonesia.com
www.bbc.com
www.pajak.com
Artikel Terkait:
Perhelatan G20 di Indonesia Bawa Dampak Positif Bagi Sektor Properti