Baru-baru ini Knight Frank Global merilis riset dengan judul Global Prime Residential Forecast. Laporan ini membahas mengenai performa pasar hunian mewah di dunia, di tengah tantangan global seperti peningkatan inflasi, peningkatan suku bunga, dan krisis geopolitik.
Publikasi riset tersebut menyebutkan bahwa, 52% pembeli sekarang memilih pembelian tunai, meningkat 7% dari semester lalu. Selain itu, rerata harga hunian mewah secara global juga mengalami peningkatan menjadi 2,5% (+0,4% HoH).
Perkembangan yang positif ini dipengaruhi oleh sentimen pembeli yang menganggap kondisi terburuk sudah dilewati. Dari segi permintaan, adanya kestabilan nilai inflasi dan suku bunga menyebabkan buyer appetite di beberapa negara meningkat. Dari segi pasokan, beberapa rumah tangga yang membeli hunian menggunakan kredit enggan melakukan perpindahan.
Lalu, kota mana saja yang mengalami pertumbuhan?
Masih dari sumber yang sama disebutkan bahwa, dari 25 kota di dunia yang dilakukan pemantauan, pada tahun 2024, Auckland muncul sebagai kota dengan pertumbuhan harga hunian mewah tertinggi, yaitu sekitar 10%. Dubai, yang pada tahun 2023 menempati posisi teratas harus mengalami penurunan menuju peringkat ketiga, namun pemulihan permintaan dari China dan India akan membantu menjaga pertumbuhan hunian mewah di Dubai tetap positif.
Di Eropa, Madrid dan Stockholm mengalami peningkatan sebesar 5% dan 4,5%, dan menjadi kota dengan pertumbuhan tertinggi di benua tersebut. Pertumbuhan di kedua kota ini pun dipengaruhi oleh biaya beli yang rendah, kualitas hidup yang tinggi, dan tidak ada pembatasan bagi pembeli asing.
Di Asia Pasifik, Christine Li, Head of Research Knight Frank Asia Pacific menyebutkan bahwa pertumbuhan hunian mewah akan banyak ditemukan pada Australia, Selandia Baru, dan India yang diakibatkan oleh pemulihan sentimen dan kepercayaan dari investor. Christine Li juga menyebutkan bahwa salah satu prime neighborhood yang juga resilien terhadap tantangan global adalah Bukit Timah, Singapore. Disebutkan bahwa Bukit Timah masih menjadi preferensi tempat tinggal mewah untuk penghuni lokal maupun ekspatriat, hal ini disebabkan oleh kestabilan ekonomi Singapore dan lingkungan yang business-friendly.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
https://kfmap.asia/research/global-prime-residential-forecast/2881
https://kfmap.asia/blog/prospek-kawasan-rumah-elit-di-tahun-2023/2522