Harga properti di kota besar terus meningkat dan mendorong konsumen properti untuk mempertimbangkan pembelian properti second. Properti second menawarkan kesempatan negosiasi harga yang lebih fleksibel, berbeda dengan properti baru yang biasanya memiliki harga tetap oleh pengembang atau pemilik.
Dalam pertemuan antara penjual dan pembeli, negosiasi akan menjadi tahap penting dalam proses transaksi. Kedua pihak terlibat dalam dialog untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Proses negosiasi ini meliputi tukar pendapat, kesediaan untuk berkompromi, serta keahlian mendengarkan dan memahami kebutuhan satu sama lain. Kesepakatan yang tercapai akan mencerminkan titik tengah yang mana kedua belah pihak merasa puas.
Untuk mencapai kesepakatan yang baik, diperlukan kesabaran, keterbukaan, dan kemampuan negosiasi yang efektif. Di sinilah pentingnya strategi negosiasi bagi pembeli. Mengembangkan keterampilan ini dapat memperlancar proses dan memastikan kesuksesan pembelian properti.
- Pemahaman terhadap Harga Pasar: sebelum menawar, lakukan analisis harga pasar properti secara cermat, membandingkan dengan properti serupa dan memahami kebutuhan penjual untuk negosiasi yang efektif.
- Mengelola Emosi: hindari keterlibatan emosi. Fokus pada cash flow dan hasil transaksi, bukan lainnya yang mengganggu.
- Analisis Cash Flow : hitung potensi pendapatan dan pengeluaran, termasuk pengeluaran bulanan, untuk menentukan nilai tawaran terhadap unit properti.
- Strategi Penawaran Harga: tawar harga secara rasional, berikan waktu setelah survei untuk analisis mendalam dan pahami motivasi penjual. Jika penawaran ditolak, bersiaplah untuk menghentikan negosiasi.
- Strategi untuk Menang: memulai proses tawar-menawar dengan meminta penjual menyatakan harga jualnya terlebih dahulu. Kesimpulan mengenai motivasi penjual bisa ditarik dari harga yang mereka tawarkan. Jika penjual tampak membutuhkan dana segera, kemungkinan besar mereka akan lebih terbuka untuk penjualan yang cepat.
- Ketahanan terhadap Tekanan: tahan diri dari tekanan penjual atau broker, ambil waktu untuk membuat keputusan yang logis dan hindari keputusan terburu-buru yang bisa merugikan.
- Menetapkan Batas Maksimal: tetapkan batas maksimal pembayaran sebelum memulai negosiasi. Jika harga penawaran melebihi batas tersebut, jangan ragu untuk mundur.
- Kesiapan untuk Berkompromi: kompromi merupakan elemen kunci dalam negosiasi, dengan menjaga kendali atas proses untuk mengamankan kesepakatan yang menguntungkan.
- Negosiasi Tanpa Uang Muka Besar: upayakan negosiasi tanpa DP atau minimalisir jumlah DP jika perlu, strategi ini membantu dalam memperoleh pembayaran yang lebih menguntungkan.
- Pemantauan Harga Properti: terus pantau harga properti yang ditawar untuk menangkap peluang penawaran di masa depan.
Penulis: An Hye Sung
Sumber:
https://www.finansialku.com/
https://www.kompasiana.com/
Soenantoko, M. & Semarang, Walisongo. (2023). Negosiasi Penjual dan Pembeli dalam Penjualan Properti.