Kehadiran konsep hunian co-living tentunya sudah tidak asing didengar di beberapa kota metropolitan di Indonesia. Co-Living umumnya menargetkan pasar untuk perantau yang membutuhkan kost atau hunian sementara.
Melalui The Co-Living Report 2024, Knight Frank menemukan bahwa 72% tenants atau penyewa dari Co-Living berusia 26 - 40 tahun, kemudian 35% tenants berusia 31 - 35 tahun. Hal ini menunjukan bahwa Co-living tidak hanya diminati oleh mahasiswa, namun juga pekerja.
Dari temuan Knight Frank, ditemukan bahwa sekitar 1,7 juta orang saat ini menyewa akomodasi pada beberapa pusat perkotaan di Inggris, dan 36% dari penyewa tersebut tinggal di London.
Co-living dinilai dapat menjadi alternatif untuk pekerja, dengan biaya sewa yang relatif terjangkau dan sudah mencakup berbagai fasilitas. Hal ini merupakan hal yang jarang ditemukan di hunian sewa di Inggris.
Harga sewa co-living di Inggris sudah mencangkup pajak untuk lingkungan (council tax), tagihan listrik, wi-fi, dan beberapa amenitas lainnya seperti gym. Dari segi harga, harga sewa dari co-living dapat memberikan harga sekitar 7 - 14% lebih rendah dibanding konsep hunian sewa lainnya saat ini yang ada di Inggris.
Melihat keuntungan tersebut, Knight Frank mengestimasikan permintaan terhadap co-living akan bertumbuh signifikan tiap tahunnya. Bahkan dalam tiga tahun kedepan, diprediksi akan ada tambahan pasokan sekitar 20.000 unit co-living.
Di Jakarta, trend co-living juga semakin meningkat. Tidak hanya harga yang kompetitif, saat ini pun beberapa operator kian menambahkan pasokan unitnya.
Menurut keterangan salah satu operator dari co-living, saat ini sudah tercatat sekitar 55.000 co-living dengan jumlah kamar sekitar 1,4 juta yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bali, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan beberapa kota lainnya. Dari pasokan tersebut, setidaknya operator ini memiliki jumlah tenant sekitar 30.000 orang, yang diperkirakan akan terus tumbuh setiap tahunnya.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
https://www.knightfrank.com/research/report-library/co-living-report-2024-11304.aspx
https://kfmap.asia/blog/co-living-tren-anak-millennial/152
www.rukita.co