Co-Living, Tren Anak Millennial | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Co-Living, Tren Anak Millennial
Wednesday, 1 April 2020

Jiwa milenial yang ingin hidup dan tinggal di kota dengan berbagai kemudahan tanpa biaya yang mahal memunculkan konsep tinggal baru yang bernama Co-Living atau konsep berbagi ruang hidup. Konsep ini sudah berkembang di Hongkong, China, India, dan beberapa negara lainnya. Konsep ini hadir sebagai solusi dari semakin tingginya harga properti sehingga mengharuskan generasi milenial saling sharing tempat tinggal untuk mereduksi harga.

Co-Living menawarkan desain yang modern khas kaum milenial, mengarah pada komunitas tertentu dan memungkinkan ada pembatasan siapa yang bisa tinggal, misal komunitas dikategorikan berdasar usia, kesamaan minat atau ketertarikan pada suatu bidang tertentu. Tentunya perlu ada kesepakatan bahwa setiap penghuni bersedia berbagi ruang dan fasilitas komunitas, serta juga berbagi minat, keterampilan, sumber daya, nilai, dan impian mereka dengan orang-orang dengan passion yang sama.

Co-Living space bisa berwujud kamar kos, apartemen hingga rumah. Pengembangan Co-living juga umumnya dibuat terintegrasi dengan ruang kerja khusus yang dilengkapi dengan koneksi wifi, bahkan ada beberapa co-living yang menyediakan ruangan khusus untuk event atau seminar.

Keuntungan yang didapat dari Co-Living:

  1. Memperluas social circle, terutama untuk orang-orang dengan kepribadian introvert untuk bisa membangun relasi dengan lebih baik,

  2. Meningkatkan wawasan dan kreatifitas, karena bisa menghabiskan waktu berlebih untuk berdiskusi dan bertukar pikiran karena berbagi tempat tinggal bisa memaksimalkan semuanya,

  3. Peluang mendapat tambahan job baru, dimana bisa bertemu dengan orang-orang dari berbagai bidang, 

  4. Mengurangi biaya operasional untuk perusahaan jenis startup, terutama untuk para pekerja yang berasal dari luar kota dan berada di satu tim, 

  5. Langkah tepat untuk memulai bisnis bersama, 

  6. Memperkuat chemistry dan kinerja dengan Kelompok Kerja. 


Di Jakarta, kehadiran co-Living menjamur pada tahun 2019, meskipun proyek pertama hadir di tahun 2017 dengan jenis hunian yang menawarkan tempat untuk ditinggali dalam jangka pendek mulai dari sepekan, hingga jangka panjang 3 bulan - 6 bulan.

Berdasarkan riset salah satu konsultan properti, tercatat Co-living di Jakarta dominasinya berlokasi di sekitar CBD, yang umumnya berada di apartemen. Penyedia hunian Co-Living di apartemen umumnya menawarkan harga sewa yang lebih rendah dengan kemudahan dan kenyamanan yang lebih banyak dibanding dengan sewa apartemen biasa.

Lebih lanjut konsultan properti tersebut juga mencatat harga sewa yang ditawarkan Co-Living berkisar Rp 3 juta per bulan untuk hunian ukuran studio hingga Rp 30 juta per bulan untuk menyewa satu unit besar dan lengkap, ditambah deposit uang sewa selama satu bulan. Dimana biaya tersebut biasanya sudah termasuk pengisian furniture, perawatan bangunan, utilitas kecuali listrik, sampai termasuk biaya bersih-bersih.

Selain itu, kebanyakan penyedia Co-Living juga memberi potongan harga seperti gratis biaya sewa sebulan untuk penyewa jangka panjang atau paket bundling dengan penyedia jasa co-working space yang dikelola oleh penyedia jasa yang sama. Seperti halnya kost-kostan, Co-living dikembangkan lebih lengkap dan disatukan dengan fasilitas ruang kerja.

Dengan adanya kebutuhan menetap di lokasi yang strategis, adaptasi budaya masyarakat urban yang memiliki preferensi tinggal dengan komunitasnya, dan harga yang kompetitif, maka kehadiran Co-living menjadi alternatif untuk para millennial. Pertumbuhan Co-living di Indonesia memiliki prospek yang baik saat ini, mengingat segmen pasarnya yaitu populasi penduduk usia kerja yang berpenghasilan merupakan komposisi yang tinggi dalam piramida penduduk, atau kita kenal dengan masa bonus demografi.

Penulis : Miranda Louisa

Sumber :

https://ekonomi.bisnis.com/

https://www.cermati.com/

https://teknologi.id/

https://ekonomi.bisnis.com/

https://dailysocial.id/

https://ekonomi.bisnis.com/

Share:
Back to Blogs