Dry port merupakan suatu sarana logistik yang berada di daratan dan berfungsi sama seperti pelabuhan yaitu sebagai tempat bongkar muat angkutan, penumpukan/pergudangan serta dokumentasi muatan. Dry port menjadi salah satu fasilitas transportasi yang diberikan perhatian khusus oleh Pemerintah sebagaimana tercantum dalam Cetak Biru Sistem Logistik Nasional.
Fungsi dari dry port diantaranya meringankan kemacetan di pelabuhan, memperbaiki akses darat pelabuhan, meningkatkan produktivitas pelabuhan, mengurangi pencemaran/polusi lingkungan (emisi karbon dioksida), mengurangi biaya transportasi, dan mengurangi pergerakan kontainer kosong.
Hingga saat ini baru terdapat beberapa dry port yang ada di Indonesia, yaitu diantaranya dry port Tebing Tinggi Sumatera Utara, Kertapati Sumatera Selatan, Gedebage Jawa Barat, Solo Jebres Jawa Tengah, Rambipuji Jawa Timur, dan Cikarang Jawa Barat.
Cara kerja dry port melibatkan serangkaian proses logistik yang dirancang untuk menangani, mengelola, dan mendistribusikan kargo kontainer di dalam negeri, terutama setelah tiba dari atau menuju pelabuhan laut utama. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja dry port:
Kargo kontainer tiba dari pelabuhan laut utama oleh kapal kontainer. Kontainer dibongkar dan kemudian diangkut menggunakan truk atau kereta api ke dry port.
Dilakukan pemeriksaan dan pemrosesan dokumen oleh otoritas bea cukai dan badan pemeriksaan lainnya. Pemrosesan administratif termasuk deklarasi kargo, faktur, dan dokumen lainnya.
Kargo kontainer dimuat ke area penyimpanan dry port menggunakan peralatan pengangkut yang sesuai seperti forklift atau crane. Kargo disusun secara efisien berdasarkan jenis, tujuan, dan kebutuhan lainnya.
Implementasi sistem manajemen inventaris untuk melacak posisi, status, dan jumlah kargo di dry port. Penggunaan teknologi informasi untuk memantau dan mengelola ketersediaan kargo.
Kargo kontainer yang tiba dapat didistribusikan melalui jaringan transportasi darat, seperti truk atau kereta api, ke destinasi akhir. Dry port dapat menjadi pusat konsolidasi di mana kargo dari berbagai pelabuhan laut utama dikumpulkan sebelum didistribusikan lebih lanjut.
Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kendaraan dan kontainer memastikan bahwa semua peralatan beroperasi dengan baik. Rutin pemeliharaan dan perbaikan dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional.
Penulis : Muhamad Ashari
Sumber :
https://www.cnbcindonesia.com
https://ekonomi.bisnis.com