Bergulirnya program vaksinasi tidak hanya memberikan optimisme pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri, sebut saja di Singapura, kemajuan vaksinasi menorehkan kepercayaan diri di berbagai sektor ekonomi, diantaranya sector property.
Di pinggiran kota Singapura, harga melonjak 6,1% di 2021, melampaui pertumbuhan 4,4% pada kuartal sebelumnya. Secara keseluruhan, harga properti residensial Singapura naik 2,2%, meskipiun sempat berada di angka 0,6% di tengan pandemi di tahun 2020. Namun, diperkirakan tahun ini pertumbuhan properti akan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan PDB.
Dalam hal ini intervensi Pemerintah yang menjadi salah satu faktor pemicu yaitu, rendahnya suku bunga, sehingga meningkatkan permintaan.
Pergerakan permintaan juga diantaranya terjadi karena tingginya komposisi demografi dari penduduk usia lansia atau diatas 50 tahun yang memiliki preferensi untuk mencari rumah tapak di pinggiran Singapore. Selain itu, di tengah pandemi dengan model kerja yang hybrid setelah circuit breaker, para pekerja mencari rumah dengan mempertimbangkan luasan unit, sehingga dapat leluasan mengaplikasikan konsep desain rumah yang mampu difungsikan sebagai tempat tinggal/menetap/tidur, bekerja dan bermain dengan nyaman.
Meski demikian, menurut laporan Knight Frank Singapore disampaikan bahwa saat ini setidaknya terdapat 50.269 unit private residential, angka ini menunjukan nilai surplus. Namun, di tengah pandemi, meski kondisi perekonomian melemah namun penjualan dapat mencapai 8000 unit pada rentang Januari sampai November 2020. Detail informasi dapat diunduh melalui link berikut, https://kfmap.asia/research/singapore-view-2021-23rd-edition/1003
Penulis : Syarifah Syaukat & Mutia
Sumber :
https://asia.nikkei.com/
https://ekonomi.bisnis.com/
https://ekonomi.bisnis.com/
https://www.ceicdata.com/id
https://kfmap.asia/research/singapore-view-2021-23rd-edition/1003