Tren Pasar Perkantoran di Asia Pasifik Sepanjang Tahun 2024
Friday, 21 February 2025

Pasar perkantoran di kawasan Asia-Pasifik mengalami berbagai dinamika sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan Knight Frank Asia-Pacific Q4 2024 Office Highlights, kawasan ini masih menghadapi tantangan akibat perlambatan ekonomi global. Namun, beberapa kota besar mulai menunjukkan tanda-tanda kondisi yang stabil. 

Pada kuartal IV 2024, indeks sewa perkantoran di Asia-Pasifik mengalami penurunan sebesar 1,6% secara tahunan (YoY), meskipun laju penurunan ini lebih moderat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2,4%. Dari 23 kota yang dipantau, 16 kota mencatatkan harga sewa yang stabil atau meningkat, menandakan adanya ketahanan di beberapa subpasar.

Salah satu kota dengan pertumbuhan tertinggi adalah Brisbane, yang mencatat kenaikan harga sewa sebesar 11,8% sepanjang 2024. Peningkatan ini didorong oleh tingginya permintaan dari penyewa serta strategi pemilik gedung yang menaikkan harga sewa untuk mempertahankan valuasi aset mereka. Sementara itu, pasar perkantoran di Tiongkok mengalami tekanan akibat perlambatan ekonomi dan pasokan gedung baru yang melimpah.  

Sementara itu, di CBD Jakarta, harga sewa perkantoran utama (prime rent) pada kuartal IV 2024 tercatat sebesar Rp313.981 per meter persegi per bulan. Kenaikan ini menunjukkan sedikit perbaikan dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Perbaikan lainnya terlihat dari tingkat okupansi ruang perkantoran di CBD Jakarta. Berdasarkan laporan Jakarta Property Highlights 2H24 yang dirilis oleh Knight Frank Indonesia, tingkat okupansi perkantoran di CBD Jakarta meningkat tipis menjadi 76,46%, atau naik sebesar 2% secara tahunan. Beberapa sektor penyewa yang berkontribusi terhadap penyewaan ruang kantor di CBD Jakarta antara lain teknologi informasi (IT), pertambangan, energi, dan sektor lainnya. 

Selain itu, perkantoran dengan sertifikasi green building semakin menjadi pilihan utama bagi penyewa. Laporan yang sama mencatat tingkat okupansi green office di kawasan CBD Jakarta mencapai 74,21%, dengan rata-rata pertumbuhan harga sebesar 4% secara tahunan. Tren ini menunjukkan adanya kompetisi harga dan kondisi tenant market, yang mendorong penyewa untuk memilih green office guna meningkatkan kualitas ruang perkantoran mereka. 

Secara umum, tren pasar perkantoran di Asia Pasifik bergerak ke green office, tak terkecuali di CBD Jakarta. Hal ini ditandai dengan pasokan green office yang terus tumbuh dalam 3 tahun terakhir.

Jika anda membutuhkan informasi terkait ruang perkantoran, Anda dapat berkonsultasi dan menghubungi link berikut : https://kfmap.asia/contact-us/service/3/occupier-services 

 

Penulis : Alivia Putri Winata 

Sumber : 

https://www.knightfrank.com/research/report-library/asia-pacific-office-highlights-q4-2024-11920.aspx 

https://kfmap.asia/research/rilis-pers-jakarta-property-highlight-2h-2024-office/3829 

Share:
Back to Blogs