Pandemi telah mengubah dinamika ruang dan aktifitas di gedung perkantoran. Untuk menjamin produktifitas, kenyamanan, dan keamanan dalam bekerja, beberapa pengelola gedung melakukan beberapa strategi baru. Melalui riset dengan judul (Y)OUR SPACE, Knight Frank Asia Pasifik mencoba merangkum tren transformasi gedung perkantoran tersebut kedepan.
Berdasarkan (Y)OUR SPACE 2023, akan terjadi peningkatan jumlah nilai aset gedung perkantoran dalam tiga tahun kedepan karena setelah pandemi usai, beberapa pengembang, pengelola, dan investor memilih untuk melakukan ekspansi ruang perkantoran dan strategi lainnya untuk meningkatkan jumlah okupansi di ruang perkantoran. Beberapa lini bisnis yang diprediksi akan banyak melakukan ekspansi hingga 2026 adalah sektor Technology, Media, and Telecommunication (TMT), business services, dan financial services. Namun, tidak semua perusahaan sepakat untuk melakukan ekspansi dalam tiga tahun kedepan. Beberapa perusahaan besar yang memiliki jumlah pekerja lebih dari 50.000 orang memilih untuk tidak melakukan ekspansi.
Beberapa pengelola perkantoran melakukan penambahan ruang relaxation sebagai ruang multifungsi yang dapat digunakan kapan pun dan untuk kebutuhan apa pun. Saat ini, kebanyakan pengelola perkantoran hanya memiliki ruang relaxation kurang dari 5% dari total ruang yang ada di gedung perkantoran.
Laporan (Y)OUR SPACE juga menemukan bahwa beberapa perusahaan memutuskan untuk melakukan relokasi kantor pusat dari area komersil premium untuk melakukan menghemat biaya sewa operasional. Strategi relokasi ini juga dilakukan oleh beberapa perusahaan besar di Indonesia untuk membuka/ memindahkan kantor pusat atau ekspansi menuju luar Jakarta, seperti satu perusahaan multinasional Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan satu pengembang properti swasta.
Tentunya relokasi tersebut dilakukan melihat perkembangan sektor properti di luar Jakarta yang pesat, mulai dari infrastruktur dan diversifikasi produk yang ditawarkan ditunjang dengan adanya pengembangan transportasi publik yang terintegrasi, menambah kemudahan aksesibilitas bagi para penyewa.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
https://kfmap.asia/blog/agile-workspace-inovasi-baru-desain-kantor-setelah-pandemi/1934
Artikel Terkait:
Nasib Perkantoran Jakarta di Tengah Kebijakan Hybrid Working
