Tips Inspeksi Rumah untuk Memiliki Hunian Ideal | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Tips Inspeksi Rumah untuk Memiliki Hunian Ideal
Friday, 26 April 2024

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, persentase rumah tangga dengan status hunian dengan kepemilikan sendiri yang dibeli dari pengembang atau bukan pengembang menyentuh angka 83,99%.

Membeli rumah merupakan salah satu pencapaian besar dalam hidup, baik rumah dalam kondisi baru maupun rumah yang sudah pernah ditempati sebelumnya.

Ketika ingin membeli rumah second atau rumah baru, pembeli harus teliti dalam melakukan inspeksi, atau pemeriksaan dan penilaian seksama hunian  yang ingin kita beli.

Inspeksi rumah bangunan lama dapat dilakukan dengan membuat janji bersama pihak penjual/agen. Proses ini memberi kesempatan pada pembeli untuk bernegosiasi bila ada kekurangan, atau bahkan tidak melanjutkan transaksi jika kondisi properti tidak sesuai dengan keinginan.

Beda halnya dengan membeli rumah dari developer, pembeli memiliki hak atas jaminan perbaikan atau kerusakan bangunan yang berlaku dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan yang ditentukan dalam perjanjian jual beli. Selama periode tersebut, pemilik rumah berhak melapor kepada pengembang jika ada kerusakan.

Inspeksi rumah dapat dilakukan mandiri dengan berbekal checklist, serta mempersiapkan beberapa alat sederhana. Berikut ini beberapa langkah dalam melakukan inspeksi rumah:

  • Periksa kunci pintu dan penggunaannya

Keamanan adalah hal paling utama. Pastikan setiap kunci dapat digunakan untuk masing-masing pintu. Bisa jadi ada kunci yang rusak atau tidak sesuai.

  • Periksa permukaan dinding

Memeriksa dinding penting untuk mengidentifikasi cacat pada plesteran, permukaan yang tidak rata, retakan, dan lubang. Informasi ini juga bermanfaat jika berencana melakukan  renovasi di masa depan.

  • Periksa jendela dan atap

Buka jendela sebesar mungkin, pastikan jendela dapat terbuka dengan mudah dan tertutup  dengan rapat. Amati lapisan cat pada bingkai jendela untuk mengecek apakah ada goresan. Selain itu, pastikan tidak ada kebocoran pada atap ataupun dinding.

  • Periksa lantai

Untuk memeriksa permukaan lantai, gunakan bola golf untuk digelindingkan di sekeliling ruangan. Apabila permukaannya rata, bola akan menggelinding ke sudut ruangan. Bola yang berhenti di tengah ruangan menandakan permukaan lantai yang tidak rata.

  • Uji saluran air dan pembuangan

Nyalakan semua keran air selama satu menit. Uji coba ini bertujuan untuk memastikan saluran pipa air dipasang dengan benar dan terhindar dari penyumbatan ataupun kebocoran.

  • Uji sistem kelistrikan

Untuk menguji sistem kelistrikan rumah, coba mengisi daya ponsel di setiap stop kontak yang ada. Jika ponsel tidak terisi daya, gunakan alat tespen untuk memeriksa apakah stop kontak berfungsi.

  • Periksa saluran AC dan perabotan tambahan

Jika rumah sudah dilengkapi dengan berperabotan, periksa dengan teliti fungsi dan keadaan perabotannya. Pastikan bahwa sekrup dan mur pintunya terpasang dengan baik dan lengkap. Selain itu, jika AC sudah terpasang, pastikan tidak ada kebocoran air dari saluran AC.

Pastikan semua kekurangan dan kerusakan tercatat, dan beritahu pengembang terkait hal tersebut. Jika Anda membeli rumah bekas huni, pastikan bagian yang perlu didiskusikan kembali dengan pihak penjual.

 

Penulis : Mutiara Saniyya

Sumber:

https://properti.kompas.com/read/2018/05/17/130000021/7-langkah-penting-sebelum-serah-terima-kunci-rumah?page=all

https://lokalist.co.id/properti-pembangunan/pentingnya-inspeksi-rumah-sebelum-pindahan

https://kfmap.asia/blog/tips-inspeksi-properti-secara-mandiri/414

Share:
Back to Blogs