Rumah saat ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tapi juga menjadi aset investasi bagi beberapa orang. Rumah dianggap sebagai aset investasi karena harganya yang selalu naik. Sayangnya, generasi milenial dianggap kesulitan dalam membeli hunian pertama mereka, baik itu apartemen maupun rumah tapak.
Milenial dianggap masih belum melihat pentingnya berinvestasi khususnya di sektor properti. Memiliki properti menurut kebanyakan milenial bukan merupakan kebutuhan utama. Mereka lebih menekankan pada pemenuhan gaya hidup seperti gadget, pakaian, makanan dan minuman, traveling, dan hobi. Rumah berada di urutan terakhir dan bukan suatu hal penting atau mendesak untuk diwujudkan. Prioritas mereka adalah menikmati hidup dan traveling untuk mendapatkan pengalaman baru.
Untuk Gen Z yang baru memulai hidup mandiri, pemahaman keuangan sejak awal menjadi sangat penting. Saat karir dan pendapatan meningkat, fundamental yang kuat akan membantu mereka mengelola aset keuangan dengan bijak.
Terkait hunian, seperti apa rumah yang cocok untuk Gen Z?
1. Minimalis: desain yang sederhana dan memiliki tingkat fungsional tinggi pasti menjadi pilihan. Bukan hanya hemat tempat, pemeliharaannya pun mudah.
2. Compact: rumah ukuran 60m2 untuk saat ini tentu sangat lazim, bahkan bisa tampil cantik. Bagaimana dengan rumah ukuran 100m2? Akan tiba saatnya bila nanti perlu ruang lebih besar.
3. Akses: keluar rumah jalan kaki ke stasiun? Bisa, saat ini banyak pengembang yang mulai membangun di lokasi strategis dekat dengan transportasi umum.
4. Realistis: siapa yang tak ingin punya rumah luas dengan halaman belakang, namun apa daya kantong tak sampai. It’s ok. Rumah tapak mungil yang indah di pinggir kota, selama masih terjangkau transportasi umum, bisa jadi pilihan. Masih ingin di tengah kota? Apartemen jenis Studio atau 1BR juga mumpuni. Toh, penghuninya punya akses tak terbatas ke ruang hijau dan fasilitas lainnya.
5. Pembiayaan fleksibel: pekerja sektor informal sudah ada KPR-nya sendiri. Yang penting, setiap mendapat honor kerjaan ditabung, karena itu akan diperhitungkan dalam nilai kelayakan KPR.
Beberapa survey mengatakan generasi milenial yang masuk kategori usia produktif, diprediksi akan memimpin market properti tahun 2022. Populasi milenial merupakan yang terbanyak kedua dengan angka 25,87 persen setelah Generasi Z sebesar 27,94 persen.
Berdasarkan fakta tersebut, pembelian hunian rumah atau tempat tinggal akan banyak didominasi oleh kalangan milenial pada tahun ini. Hal ini didorong kebutuhan mereka untuk segera memiliki rumah. Untuk pembelian rumah atau hunian yang dilakukan kalangan milenial muda umumnya merupakan pembelian rumah pertama. Sementara, bagi kalangan milenial dewasa, merupakan rumah kedua dan investasi.
Usia produktif saat ini menjadi saat yang tepat untuk milenial dan generasi z menabung dana membeli rumah sebagai tempat aktualisasi diri, ataupun menjadi sumber pendapatan “berkelanjutan” dengan cara disewakan untuk dijadikan sebagai kos-kosan, penginapan, atau bahkan kantor suatu perusahaan.
Penulis : Rahmaniar
Sumber:
www.sikapiuangmu.ojk.go.id
www.rumah.com
www.kompas.com