Melalui The Wealth Report 2024 yang diterbitkan oleh Knight Frank, mengungkap gambaran positif mengenai pemulihan ekonomi dan pertumbuhan populasi Ultra High Net Worth Individual (UHNWI).
Setelah pemulihan ekonomi pada tahun 2023, berbagai negara di dunia berhasil menghindari resesi dengan PDB Global yang meningkat 3,1%, hal ini menjadikan UHNWI perlu melakukan penyesuaian strategi investasi yang akan dilakukan.
Pemulihan tersebut mendorong adanya peningkatan jumlah populasi UHNWI, yaitu sebesar 4,2% atau mencapai 626.619 orang dari tahun sebelumnya. Selain itu, populasi UHNWI diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan sebesar 28,1% hingga tahun 2028. Meskipun pertumbuhan tersebut terlihat positif, namun Knight Frank memperkirakan tingkat ekspansi akan melambat 44% dibandingkan dengan lima tahun terakhir. Perlambatan tersebut disebabkan oleh adanya potensi dampak menengah dari inflasi yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Dari survey yang dilakukan oleh Knight Frank pada 600 ahli keuangan/pengelola aset, diketahui bahwa 19% UHNWI yang yang memiliki asset lebih dari US$30 juta memiliki rencana untuk melakukan investasi kedalam pasar properti komersial, sedangkan 22% lainnya cenderung untuk mengakuisisi properti residensial pada tahun 2024.
Jika melihat hasil survei tersebut, UHNWI optimis akan peluang investasi properti pada tahun 2024. Sebab, pandemi juga menghadirkan peluang, seperti halnya pada pasar properti komersial mengingat adanya dampak penggunaan ruang kantor dan meningkatnya kebutuhan investasi pada aset properti yang lebih ramah lingkungan menjadi suatu hal positif dan memunculkan ide baru bagi pengembang.
Masih dalam riset yang sama, Knight Frank menyebutkan investasi yang paling signifikan terdapat pada sektor industri dan logistik dengan nilai investasi global sebesar US$174 Miliar. Tercatat bahwa sektor industri dan logistik, ritel, hotel serta perumahan dan senior housing and care mengalami peningkatan pembelian jumlah produk. Meski demikian, properti perkantoran turun dari 25% pada tahun 2022 menjadi 22% di tahun 2023.
Selain itu, pada tahun 2023 properti residensial menunjukan ketahanan di tengah kenaikan suku bunga, 80 dari 100 kota yang diinvestigasi oleh Knight Frank menunjukan adanya kenaikan nilai properti yang positif sebesar 3,1% pada pasar global. Wilayah Asia – Pasifik muncul sebagai wilayah terkuat dengan kenaikan 3,8%.
Sejalan dengan itu, The Wealth Report 2024 juga menunjukan adanya peningkatan minat pada sektor perumahan pada tahun 2024, dengan indikasi adanya pergerseran investasi ke wilayah yang lebih prospektif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penulis : Alivia Putri Winata
Sumber :