Kota Samarinda sebagai salah satu kota besar dan menjadi pusat aktivitas di Kalimantan Timur, saat ini terus berupaya meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk menunjang kebutuhan mobilitas penduduk. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat, yaitu mengatasi kepadatan lalu lintas melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan.
Upaya ini dilatarbelakangi aktivitas di kawasan padat penduduk, seperti Sungai Dama dan Gunung Manggah yang kerap mengalami kemacetan parah, terutama di Jalan Oto Iskandar Dinata dan Gunung Manggah. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah berupaya untuk mencari solusi alternatif, salah satunya melalui pembangunan Terowongan Samarinda yang menghubungkan antara jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir.
Sejak dimulainya pembangunan Terowongan Samarinda pada 20 Januari 2023, saat ini sudah menunjukan progres hingga 91,7%. Proyek senilai Rp395,9 miliar ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota dalam mengatasi kemacetan dan meningkatkan keselamatan di area Gunung Manggah, Samarinda.
Terowongan pertama di Kalimantan Timur ini, memiliki jalur sepanjang 700 meter, lebar 10 meter dan tinggi 5 meter. Pembangunan infrastruktur tersebut didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Samarinda. Terowongan ini direncanakan memiliki dua lajur dengan satu arah dan rencananya akan selesai pada pertengahan tahun 2025.
Pembangunan terowongan ini menggunakan metode yang dikenal sebagai Parallel New Austrian Tunneling Method (NATM). Metode ini menawarkan berbagai keunggulan besar, diantaranya memungkinkan pekerjaan galian bawah, pekerjaan invert, dan pelapisan terowongan dilakukan secara bersamaan, sehingga durasi konstruksi dapat dipersingkat secara signifikan dengan tetap menjadikan kualitas sebagai prioritas utama.
Dengan adanya Terowongan Jalan Sultan Alimuddin-Jalan Kakap, diharapkan dapat mengurangi kemacetan di ruas jalan utama dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan terutama di area Gunung Manggah. Dengan adanya terowongan ini, sekaligus menjadi ikon baru dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Selain itu, Terowongan ini juga diharapkan dapat meningkatkan mobilitas warga dan memperkuat peran Samarinda sebagai kota penyangga IKN Nusantara.
Nama: Davin Nathanael Ruslim
Sumber :
https://mediaindonesia.com/
https://kaltim.idntimes.com/
https://www.ayobandung.com/
https://kaltim.tribunnews.com/