Refleksi Kondisi Kawasan Industri di Semester Pertama 2021 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Refleksi Kondisi Kawasan Industri di Semester Pertama 2021
Friday, 9 July 2021

Ditengah masa pandemi seperti ini, kinerja pada kawasan industry melemah. Namun, beberapa sektor industri masih aktif berjalan, terutama perusahaan bahan kimia, farmasi, dan makanan. Karena tiga produk tersebut merupakan hal yang sangat penting ditengah masa pandemi seperti ini.

Pada awal tahun 2021, sektor industri kimia dan farmasi tumbuh positif sebesar 11,46 persen dan sektor makanan dan minuman sebesar 2,45 persen. Hal tersebut terjadi akibat produksi yang dibutuhkan selama pandemi seperti hand sanitizer, disinfektan, dan obat-obatan lainnya. Selama kwartal kesatu tahun 2021, perusahaan pada sektor tersebut terus masuk ke kawasan industrial agar dapat mendistribusikannya kepada masyarakat sekitar sebagai kebutuhan harian mereka.  

Menurut Mentri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, industri manufaktur menunjukkan tren perbaikan sejak kuartal IV 2020, dan di kuartal I 2021 sektor-sektor industri yang menjadi penggerak pertumbuhan industri adalah kimia, farmasi, dan minuman dan makanan.

Ketua Umum Asosiasi Kimia Dasar Anorganik, Michael Susanto Pardi mengatakan bahwa kinerja pada kwartal I 2021 terpantau masih cukup flat jika dibandingkan dengan kuartal IV 2020. Akan tetapi sudah ada arah lebih baik sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang kendati masih minus tetapi trennya sudah membaik. Sebanyak 11,46% perkembangan produksi pada sektor industri kimia dan farmasi sudah mulai membaik dan berharap akan terus mulai mengalami kenaikan di kuartal II 2021 yang akan datang. Maka dari itu, diharapkan untuk sektor industri kimia ini akan memiliki skenario pertumbuhan yang lebih sekitar 5-10% dari tahun 2020 dan tidak terjadi penurunan lagi untuk kinerjanya.

Sementara itu, sektor industri makanan dan minuman diawal tahun 2021 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 2,4%. Pertumbuhan ini tercatat cukup tinggi di bulan Ramadhan dan Lebaran yaitu berkisar 5-6%.

Penulis : Dimas Rifqi Satrio Notokusumo

Sumber:

www.liputan6.com

www.ekonomi.bisnis.com

 

 

Share:
Back to Blogs