Di tengah kondisi pandemi yang mulai terkendali, masyarakat kembali menempati kamar-kamar kost sebagai tempat tinggal sementara. Kepopuleran indekost juga akan semakin tumbuh seiring kembali normalnya aktivitas dan mobilitas masyarakat. Dari kacamata bisnis properti, bisnis indekost juga diprediksi memiliki prospek yang menguntungkan selama beberapa tahun ke depan.
Besarnya minat terhadap usaha indekost menarik perhatian berbagai kalangan untuk memulai bisnis properti kost sebagai salah satu cara mencapai kebebasan finansial di masa mendatang. Pemasukan rutin dari penyewa kost menjadi alasan paling umum mengapa bisnis ini diminati banyak orang. Namun, membangun bisnis kost ternyata tidak mudah dan tidak selalu membawa keuntungan bagi pemiliknya. Inilah mengapa calon pemilik kost perlu menimbang secara matang keuntungan dan kerugian yang akan dihadapi selama proses pembangunan hingga pengelolaan propertinya.
Beberapa sisi positif dari mempunyai bisnis indekost antara lain sebagai berikut :
1. Pemasukan rutin bulanan dengan capital gain yang terus naik
Pembayaran sewa kamar dari tiap penghuni kos dapat menjadi sumber pendapatan rutin tiap bulan. Katakanlah terdapat 10 pintu kost yang terisi dengan biaya sewa Rp. 700.000/bulan. Maka dalam sebulan, pemasukan yang akan diterima yaitu sekitar Rp. 7.000.000. Kemudian, kenaikan harga per tahun juga diperkirakan meningkat seiring dengan bertambahnya nilai jual dan sewa properti.
2. Tinggi Peminat terhadap rumah kost
Dengan biaya sewa yang relatif terjangkau, rumah kost menarik minat masyarakat untuk meninggali jenis properti ini. Terlebih lagi apabila indekost tersebut berada di lokasi yang strategis dan memiliki fasilitas yang memadai. Lokasi di wilayah kampus akan menarik minat mahasiswa rantau, ataupun di kawasan perkantoran akan menarik minat karyawan yang ingin mengurangi waktu mobilitas.
3. Perawatan fasilitas tergolong mudah
Pengelolaan dan perawatan rumah kost dapat dikatakan lebih sederhana jika dibanding dengan jenis bisnis properti lainnya. Pengelolaan ini mencakup layanan kebersihan, internet, air, dan parkir yang berarti bahwa area umum dibersihkan dan dirawat secara teratur.
Dalam berkecimpung di dunia bisnis properti, calon pemilik kost tentunya harus melihat dari berbagai sisi tidak hanya keuntungan yang akan diperoleh, namun juga kerugian dan tantangan yang mungkin akan dihadapi seperti :
4. Membutuhkan modal yang cukup tinggi
Bisnis properti ini membutuhkan modal yang besar terlebih apabila memulainya dari nol. Modal tersebut digunakan untuk membeli tanah serta membangun banyak kamar kost dan fasilitas penunjang lainnya. Semakin tingginya harga tanah saat ini juga menjadi hambatan dalam merealisasikan keinginan membangun bisnis kost.
5. Perlunya manajemen yang baik
Dengan perawatan fasilitas yang cenderung mudah, pemilik rumah kost tentu harus memiliki kemampuan mengatur dan mengelola, baik dari fasilitas properti maupun penghuni yang tinggal di dalamnya. Sekilas terlihat sederhana, namun manajemen yang buruk akan berakibat fatal bagi keberlanjutan bisnis properti ini.
6. Rumah kost berpotensi menjadi sepi
Menilik kondisi maraknya sebaran pandemi, banyak kelompok masyarakat yang kembali ke daerah asal. Hal ini membuat banyak penghuni kost memilih untuk berhenti menyewa kost dan meninggalkan rumah kost mereka. Situasi ini tentunya merugikan pemilik kosan karena menurunnya pendapatan rutin dari biaya sewa kost.
Menimbang berbagai macam keuntungan dan kerugian berbisnis indekost, calon pemilik kost perlu mempertimbangkan berbagai faktor untuk kenyamanan diri sendiri maupun penyewa kamar kost. Pemilik kost harus menaruh usaha ekstra untuk dapat memastikan bisnis propertinya beroperasi dengan baik.
Di era ini, industri indekost sepertinya akan bertransformasi dengan konsep co-living, terutama di wilayah urban, tentu masing-masing masih memiliki karakternya tersendiri.
Penulis: Dinda Amalia Ichsani
Sumber:
www.okezone.com
www.therumahproperty.com
www.mamikos.com