Infrastruktur yang memadai dan peningkatan konektivitas antarwilayah menjadi faktor utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17.508 pulau, infrastruktur menjadi kebutuhan mendasar untuk memudahkan aktivitas dan pergerakan masyarakat.
Wilayah di Indonesia yang menjadi lokasi strategis sebagai pusat perdagangan internasional, seperti kabupaten atau kota yang terdapat di Pulau Sumatera memerlukan infrastruktur transportasi yang prima, dan dapat meningkatkan konektivitas serta mempercepat distribusi logistik.
Hal ini dikarenakan, Pulau Sumatera menjadi salah satu pilar utama ekonomi Indonesia, berkat kekayaan alam, kontribusi terhadap ekspor nasional, dan posisinya dalam perdagangan internasional. Berdasarkan data tahun 2024, Pulau Sumatera berkontribusi dalam perekonomian nasional melalui Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 22,1% sehingga perannya ini menempati posisi kedua terbesar setelah Pulau Jawa.
Dengan perannya tersebut, pemerintah Indonesia mencanangkan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera yang direncanakan dapat menghubungkan wilayah Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan yang panjangnya mencapai 2,704 km.
Sejak pembangunanya pada tahun 2015, Jalan Tol Trans-Sumatera sudah memiliki 15 ruas jalan tol yang beroperasi dengan total panjang 884,5 km dengan mencakup jalur utama dari Lampung hingga Aceh. Ruas jalan tol yang paling baru diresmikan pada Oktober 2024 adalah Indrapura - Kisaran Seksi 2 dan Betung - Tempino - Jambi Seksi 3.
Pada saat ini terdapat 2 proyek baru yang menjadi prioritas dalam pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera, yakni Ruas Rengat Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru) sepanjang 30,57 km dan Ruas Junction Palembang sepanjang 8,25 km.
Pengembang kedua proyek ini menyatakan bahwa proses pembangunan ini sudah cukup progresif dan direncanakan dapat rampung serta digunakan saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Hingga bulan November 2024, progres pembangunan ruas Lingkar Pekanbaru mencapai 93,32% dan ditargetkan sudah dapat difungsionalkan dalam menghubungkan Indralaya - Kayu Agung dengan memiliki lebar jalur 3,6 meter dengan konfigurasi dua lajur pada tahap awal.
Ruas Lingkar Pekanbaru direncanakan dapat menghubungkan Jalan Tol Pekanbaru - Dumai (Permai) dengan Jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang (Pekbang). Sementara itu, proyek Junction Palembang direncanakan memiliki lebar jalur 4 meter dengan kecepatan maksimum kendaraan antara 40 km per jam hingga 60 km per jam yang dapat menghubungkan beberapa jalan tol di Provinsi Sumatera Selatan, seperti Jalan Tol Palembang - Betung, Palembang - Indralaya, Indralaya - Prabumulih, dan Kayu Agung - Palembang.
Progres pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera terus menunjukkan kemajuan. Operasional Jalan Tol Trans-Sumatera ini memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pergerakan antarwilayah. Komitmen pembangunan infrastruktur diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam pembangunan berkelanjutan di Pulau Sumatera.
Penulis: Ratih Putri Salsabila
Sumber:
https://kfmap.asia/blog/berikut-beberapa-ruas-tol-yang-akan-fungsional-menjelang-libur-nataru/3657
https://kfmap.asia/blog/meningkatnya-pembangunan-jalan-tol-di-indonesia/3469
https://www.kompas.com/
https://kppip.go.id/