Indonesia kembali mencatat pertumbuhan investasi positif di pertengahan tahun 2023 ini. Berdasarkan dokumen realisasi investasi Triwulan II, Januari-Juni 2023 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total realisasi investasi di Indonesia pada semester I 2023 mencapai Rp 678,7 triliun atau naik 16,1% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu dan berhasil menyerap 849.181 tenaga kerja.
Sektor properti menempati peringkat empat sebagai penyumbang realisasi investasi terbanyak di Indonesia pada semester I 2023 dengan total realisasi investasi sebesar Rp 58,3 triliun. Perolehan investasi tersebut merupakan akumulasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), mencakup sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
Untuk PMA, sektor properti meraup investasi sebesar 1,3 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp 20,38 triliun dari 3.495 proyek, menempati urutan enam realisasi investasi PMA terbanyak pada semester I 2023. Adapun untuk PMDN realisasinya mencapai Rp 37,9 triliun dari total 5.303 proyek, menempati peringkat kedua capaian investasi PMDN terbanyak selama semester I 2023.
Pada tahun 2022, sektor properti juga masuk lima besar penyumbang realisasi investasi terbanyak di Indonesia yang mencapai Rp 1.207 triliun, dengan rincian PMDN sebesar Rp 552,8 triliun (45,8%) dan PMA sebesar Rp 654,4 triliun (54,2%). Tingginya minat investor di sektor properti dari tahun 2022 hingga 2023 saat ini dipengaruhi oleh adanya kebijakan pemerintah, peningkatan daya beli masyarakat, serta kemajuan teknologi dan inovasi di sektor properti.
Tren untuk mengembangkan bisnis investasi properti sendiri semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir. Terlepas dari berbagai sentimen negatif seperti ancaman resesi hingga suku bunga yang tinggi pada tahun 2023, investasi properti disebutkan masih tetap menguntungkan.
Laporan Asia Pacific Property Outlook 2023 yang dirilis Knight Frank Asia Pasifik juga mendukung temuan tingginya minat investor di sektor properti, dengan sub sektor residensial, perkantoran, dan logistik yang paling diminati. Selain itu, tingginya pertumbuhan UHNWI di Indonesia juga mengindikasikan adanya pertumbuhan potensi investasi properti. UHNWI atau Ultra High Net Worth Individual sendiri merupakan individu dengan pendapatan super tinggi yang memiliki aset lancar berkisar US$30 juta atau setara Rp 450 M.
Berdasarkan laporan The Wealth Report tahun 2023 oleh Knight Frank diketahui bahwa Indonesia tercatat sebagai negara peringkat ke-3 dengan pertumbuhan UHNWI tercepat secara global di Asia Pasifik, yakni sebesar 7-9%. Posisi pertumbuhan UHNWI ini diharapkan dapat terus mendorong investasi properti di Indonesia.
Penulis : Maya Talitha Az Zahra
Sumber:
Sumber :
KFMap.asia
www.kompas.com
www.rumah.com
www.landbank.co.id
Artikel Terkait:
Peran Sektor Properti Dalam Menggerakkan Perekonomian di Indonesia