Penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari pasti akan terus meningkat. Terlebih lagi pada masa pandemi ini yang mengharuskan kita untuk melakukan Work From Home (WFH) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang membuat kita lebih sering menggunakan alat-alat elektronik di rumah, seperti komputer, pendingin ruangan, wifi, dan sebagainya yang turut membuat tagihan listrik kita membengkak.
Hingga Bulan Juni Tahun 2021, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa pembangkit listrik di Indonesia 85% masih ditenagai oleh bahan bakar fosil. Dari bahan fosil yang digunakan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara menjadi penyumbang sebesar 47%.
Sementara itu, pada tahun 2020 tercatat bahwa persentase konsumsi energi listrik oleh rumah tangga telah mendominasi dengan angka sebesar 50,8%. Hal ini tentunya, menjadikan sektor rumah tangga sebagai kontributor terbesar dalam penggunaan listrik terlebih lagi sumber energi listrik yang masih berasal dari bahan bakar yang tidak terbarukan. Penggunaan panel surya pada rumah tangga dapat menjadi salah satu alternatif solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut.
Panel surya sendiri merupakan suatu teknologi yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, alat ini terdiri dari sel surya yang memiliki fungsi mengubah cahaya (foton) dari matahari menjadi listrik. Cara kerja panel surya dimulai ketika foton yang merupakan partikel sinar matahari menghantam panel surya sehingga terjadi pergerakan antara elektron di bagian positif dan negatif yang pada akhirnya pergerakan tersebut menciptakan arus listrik yang dapat digunakan sebagai energi dari alat-alat elektronik.
Proses perubahan energi dari cahaya menjadi listrik ini dilakukan tanpa menghasilkan polusi udara sama sekali, sehingga membuat energi ini menjadi sumber energi yang bersih. Sumber cahaya matahari yang gratis membuat kita dapat memanen energi tersebut secara cuma-cuma, sehingga ketergantungan listrik dari penyedia listrik dapat berkurang yang akhirnya turut membantu turunnya tagihan listrik bulanan. Bahkan listrik yang dihasilkan dari panel surya, dapat dijual kembali ke grid apabila menghasilkan listrik lebih dari yang dibutuhkan.
Dalam pemasangan panel surya, tentu harus memperhatikan beberapa hal. Diantaranya yaitu instalasi pemasangan panel surya sebaiknya diletakkan di atap rumah karena lokasi tersebut terkena paparan sinar matahari secara langsung. Perlu dipastikan bahwa lokasi atap tersebut tidak terkena bayangan dari pohon atau bangunan-bangunan di sekitarnya yang dapat mengakibatkan penurunan performa panel surya.
Selain itu, supaya panel surya dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang, pastikan Anda membeli komponen-komponen PLTS yang berkualitas. Anda bisa membeli ke perusahaan yang telah memiliki kredibilitas baik, menawarkan garansi produk, dan memiliki jasa yang profesional dan terpercaya.
Tentunya pemasangan panel surya akan cukup memberatkan di awal dikarenakan harga pemasangannya yang dapat dibilang masih mahal, namun seiring waktu keuntungan penggunaan panel surya tersebut akan dapat dirasakan terlebih lagi Indonesia merupakan negara tropis yang sepanjang tahun terkena oleh sinar matahari.
Penulis : Sebastian Tri Anggoro
Sumber:
www.kompas.com
www.katadata.co.id
www.dunia-energi.com
www.tirto.id