Tegal, selain dikenal sebagai kota Bahari, juga dikenal sebagai “Jepangnya Indonesia”. Julukan ini dikaitkan dengan sejumlah industri pengecoran dan pengerjaan logam yang dibangun pada 1940-an untuk mencukupi kebutuhan perang tentara Jepang.
Tegal dikenal sebagai salah kota yang andal di bidang industri logam untuk piranti perkapalan, pertanian, onderdil, hingga perhiasan di Indonesia. Produk industri logam dari Tegal bahkan telah dipakai dalam industri manufaktur otomotif nasional.
Kini industri logam rumahan di Tegal terpusat di Kecamatan Adiwerna dan Talang. Industri peleburan dan perajin logam di Kecamatan Adiwerna terpusat di Desa Tembok Luwung, Kalimati, Adiwerna, dan Pesarean. Sementara di Kecamatan Talang tersebar di Desa Pesayangan, Talang, dan Kebasen.
Secara lokasi, baik Kecamatan Adiwerna maupun Kecamatan Talang memiliki lokasi yang strategis. Keduanya dilalui jalan Tol Pejagan-Pemalang. Bahkan terdapat pula pintu exit tol sehingga produk yang dihasilkan bisa langsung didistribusikan.
Kedua wilayah tersebut juga sangat berdekatan dengan jalur pantura yang merupakan jalan utama di utara Pulau Jawa. Jalan ini menjadi penggerak ekonomi di Tegal karena banyak pabrik dan pergudangan yang berdiri sepanjang Jalan Pantura, baik yang dijual maupun disewakan.
Melihat potensi yang ada, kebijakan dan strategi pengembangan wilayah di Kabupaten Tegal yang diambil adalah dengan melakukan pengembangan kegiatan industri kecil dan industri rumah tangga di seluruh wilayah Kabupaten, serta industri menengah dan besar di bagian utara dan selatan wilayah Kabupaten.
Akan tetapi, belakangan keberlangsungan industri rumahan di Tegal harus bersaing dengan pabrikan. Tak sedikit perajin industri logam dan industri otomotif mulai gulung tikar. Hal itu tak lepas dari akibat era globalisasi dengan kebijakan perdagangan bebas dalam dua tahun belakangan.
Beberapa program pemerintah telah dilakukan untuk mempertahankan industri kecil adalah dengan membuka kemitraan dengan industri besar yang ada di Jawa Tengah maupun luar Jawa Tengah.
Penulis : Muhamad Ashari
Sumber:
peraturan.bpk.go.id
setda.tegalkab.go.id
www.solopos.com
www.kompas.com
Artikel Terkait:
Bagaimana Persiapan Brebes Sebagai The Next Industrial Estate ?
Lika Liku Industri Kendaraan Listrik
Industrial Investment Guide 2021: Greater Semarang & Potensinya sebagai Wilayah Industri
