Pandemi menyebabkan adanya perubahan dinamika bekerja. Pemberlakuan work-from-home guna meminimalisir penyebaran pandemi memberikan perubahan signifikan dalam sektor properti, khususnya perkantoran.
Kehadiran coworking space, menjadi salah satu jawaban untuk memenuhi kebutuhan flexible space bagi korporasi, sekaligus membuka peluang bisnis baru bagi pemilik gedung perkantoran.
Coworking space atau coworking office adalah adalah ruang kerja yang digunakan secara bersama sama oleh perusahaan berbeda dalam satu tempat. Karena bersifat komunal, maka seringnya coworking space didesain untuk suasana santai/casual.
Setelah pelonggaran level PPKM dan munculnya sistem kerja hybrid (dalam satu minggu terdapat rotasi untuk bekerja WFH dan WFO), coworking space menjadi salah satu alternatif ruang bagi pemilik bisnis. Beberapa alasan yang mendukung minat menggunakan ruang tersebut adalah relatif murahnya biaya sewa, suasana yang nyaman dan kondusif, fasilitas yang memadai, dan kesempatan untuk berkolaborasi yang tinggi.
Untuk menciptakan coworking space, pemilik atau investor juga perlu meninjau demand terhadap gedung kantor di suatu kawasan. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Knight Frank Indonesia dalam Jakarta CBD Office Market Overview 2H 2021, ditemukan bahwa pada semester kedua tahun 2021 terdapat peningkatan supply kantor sebanyak 2,4% dari tahun sebelumnya. Namun, pada tahun yang sama terjadi penurunan demand atau okupasi pada angka 71,8% saja di akhir tahun 2021.
Mengacu kondisi tersebut, maka penyediaan coworking space dapat menjadi langkah yang tepat bagi pemilik gedung untuk melakukan bisnis persewaan ruang di saat ini. Transformasi tersebut pada tahun 2022 juga mendapat dukungan dari BUMN. Mengutip salah satu laman berita, diketahui bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka peluang kepada UMKM dan pengusaha yang masuk ke sektor digital (HIPMI Digital), untuk bersinergi dengan BUMN sehingga berpotensi dapat menyerap ruang kantor.
Bentuk kerjasama inipun didukung oleh Ketua Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI). Dimana diharapkan bahwa hingga tahun 2024, terjadi pertumbuhan wirausaha hingga 12-14%. Rencana tersebut mengindikasikan bahwa demand terhadap coworking space dapat dipastikan akan meningkat dengan peningkatan jumlah startup yang ada di Indonesia.
Setelah pandemi bisnis persewaan coworking space atau perubahan gedung kantor menjadi coworking space diharapkan menjadi celah bisnis yang dapat berkembang.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
www.detik.com
www.kompas.com
www.medcom.id
KFMap.asia