Pulihnya sektor pariwisata seiring meredanya pandemi di tahun ini berdampak signifikan terhadap laju industri perhotelan. Adanya momentum menjelang Ramadhan dan Idul Fitri kemudian menjadi angin segar bagi sektor perhotelan, dimana ini dapat berpotensi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada hotel-hotel di Indonesia.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memproyeksikan terjadinya jumlah peningkatan kunjungan wisatawan di hotel akan terjadi pada minggu ke–4 Ramadhan atau saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal ini didasarkan dengan melihat tren pergerakan masyarakat dari tahun ke tahun yang umumnya terjadi pada akhir Ramadhan. Sedangkan pada awal bulan puasa aktivitas biasanya normal, lalu menurun pada pertengahan atau minggu kedua dan ketiga, dan kemudian baru akan terjadi peningkatan pada minggu terakhir seiring dengan dilakukannya aktivitas mudik.
PHRI juga menyebut bahwa pihaknya optimis terhadap jumlah peningkatan kunjungan hotel di tahun ini, dimana tahun ini merupakan momen pertama Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang berlangsung setelah dicabutnya pemberlakuan PPKM di Indonesia. Selain itu, hal ini juga didorong dengan antusiasme masyarakat di akhir Ramadhan atau menjelang Lebaran pada tahun 2022 lalu yang sudah meningkat, sehingga diharapkan dapat kembali terjadi pada tahun ini.
Pencabutan PPKM sendiri tentunya membuat masyarakat semakin berani untuk melakukan perjalanan, sehingga tingkat okupansi hotel ikut bertumbuh. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Desember 2022 mencapai 56,9 persen, dimana ini meningkat sebesar 5,33 poin dibandingkan dengan TPK Desember 2021 dan naik 2,49 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sedangkan untuk TPK hotel klasifikasi non bintang pada Desember 2022 tercatat sebesar 26,45 persen, naik 1,88 poin dibandingkan dengan TPK Desember 2021 dan mengalami kenaikan 2,41 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
PHRI juga menyampaikan bahwa sektor perhotelan berpotensi mencatatkan peningkatan okupansi terutama pada hari raya libur. Hal ini ditunjukkan pada tingkat kunjungan wisatawan yang mencapai 735.947 orang atau naik sebesar 503,34 persen secara tahunan atau year on year (yoy) per Januari 2023, dimana pada saat tersebut merupakan momen libur natal dan tahun baru.
Kendati demikian, PHRI menjelaskan bahwa belum ada target pasti terkait jumlah kunjungan hotel pada momen bulan suci Ramadhan hingga Lebaran tahun ini. Namun, PHRI berharap jumlah tersebut setidaknya sama dengan momen menjelang Lebaran pada tahun 2022 lalu. Terjadinya pemulihan ekonomi dan aktivitas masyarakat seiring dengan pemberhentian PPKM juga diharapkan dapat mendorong peningkatan okupansi sektor perhotelan di Indonesia di tahun ini, khususnya pada saat menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang akan datang.
Penulis : Maya Talitha Az Zahra
Sumber:
www.kompas.com
www.antaranews.com
www.cnbcindonesia.com
www.kontan.co.id
Artikel Terkait: