Di kota-kota besar Indonesia, kemacetan lalu lintas sudah menjadi pemandangan umum setiap waktu. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong masyarakat untuk menggunakan moda transportasi publik dengan tujuan guna mencegah fenomena kemacetan yang rawan terjadi pada sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengajak masyarakat menggunakan transportasi umum adalah dengan meningkatkan kinerja transportasi massal di Indonesia agar mudah digunakan, diminati, dan nyaman.
Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang terus mengalami pengembangan dan pembangunan transportasi massal secara signifikan. Seperti yang diketahui, Jakarta saat ini sudah memiliki Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) yang juga akan segera beroperasi dalam waktu dekat, hingga kereta cepat antar kota Jakarta-Bandung yang akan rampung sebentar lagi. Adanya transportasi massal tersebut tentunya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi Jakarta dari kemacetan.
Namun nyatanya, kemacetan saat ini tidak hanya terjadi di Jakarta, namun juga terjadi di beberapa kota-kota besar lain di luar Jakarta, seperti Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar. Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo mendorong kota-kota besar di luar Jakarta untuk mulai mengembangkan dan memikirkan pembangunan transportasi massal seperti MRT dan LRT, serta bus antarkota dan antarpulau guna mencegah terjadinya kemacetan. Hal ini dikarenakan Jokowi melihat nyaris di semua kota-kota besar lainnya selain Jakarta tidak memiliki transportasi massal seperti MRT dan LRT.
Jokowi mengatakan, jika transportasi massal tak kunjung dibangun di kota-kota besar lainnya dan kemacetan terus terjadi, maka masyarakat akan terus bergantung pada kendaraan pribadi. Jokowi juga melanjutkan, bahwa fasilitas transportasi massal seperti terminal bus atau stasiun kereta juga harus diperhatikan agar masyarakat merasa aman dan nyaman menggunakan transportasi massal. Adanya keberadaan transportasi massal juga dinilai dapat mendorong pariwisata dan meningkatkan perekonomian daerah.
Kehadiran transportasi massal dalam kota-kota besar juga memiliki dampak yang sangat nyata pada kenaikan harga properti. Keberadaan koridor transportasi baru atau peningkatan sistem transportasi massal dapat meningkatkan potensi investasi properti di suatu wilayah. Hal ini dapat terbukti dengan keberadaan transportasi massal di Jakarta yang mendongkrak harga properti karena dinilai dapat meningkatkan konektivitas, akses masyarakat, dan mengurangi waktu perjalanan.
Salah satu contohnya dapat dilihat melalui kehadiran transportasi umum MRT di Jakarta. Berdasarkan data Studi Asian Development Bank (ADB) tahun 2019, kehadiran MRT Jakarta diketahui telah menyebabkan peningkatan harga sebesar 30% pada properti komersial dalam catchment area (area jangkauan) transportasi publik tersebut. Sementara itu, harga properti residensial juga mengalami kenaikan sebesar 5% setelah MRT beroperasi.
Penulis : Maya Talitha Az Zahra
Sumber :
KFMap.asia
Artikel Terkait
Hadirnya Hunian Sewa Terjangkau di Kawasan Berorientasi Transit MRT Jakarta
Forum TOD Mengenalkan Underground Pedestrian Network Pada Stasiun MRT