Indonesia sedang menghadapi tantangan kebutuhan hunian yang meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2023, kebutuhan hunian mencapai 12,71 juta unit (KFMAP, 2023). Salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan adalah dengan membangun hunian vertikal seperti rumah susun, apartemen, atau kondominium.
Di Ibu Kota Jakarta, pembangunan hunian vertikal bisa menjadi solusi untuk menambah luas ruang terbuka hijau (RTH). Saat ini, RTH di Jakarta hanya 6,2 meter persegi per kapita, jauh di bawah Singapura yang memiliki 56,3 meter persegi dan Kuala Lumpur dengan 12,7 meter persegi per kapita. Padahal Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 mengharuskan sebuah kota memiliki 30 persen RTH.
Direktur Eksekutif Jakarta Property Institute, Wendy Hartanto, menyampaikan pembangunan hunian vertikal di area perkampungan bisa menjadi solusi. "Bila hunian sudah dalam bentuk vertikal, maka akan tersisa banyak ruang untuk diubah menjadi RTH atau fasilitas umum lainnya," tegas Wendy.
Meski ada target RTH 30 persen di Jakarta pada tahun 2030, Wendy mengingatkan tidak semua kompleks bangunan wajib memiliki RTH, karena harus disesuaikan dengan kebutuhan. "Secara aturan sudah cukup baik. Namun, masalah eksekusi penataan kota Jakarta sendiri belum sepenuhnya tuntas," tandas Wendy.
Namun, tantangan dalam pembangunan hunian vertikal ini adalah mengubah budaya bermukim masyarakat Indonesia yang terbiasa tinggal di rumah tapak. Hunian vertikal dianggap memiliki ruang terbatas, harga tidak terjangkau, lingkungan tidak ramah anak, serta kekhawatiran terhadap keamanan dan konflik sosial. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kelembagaan yang berkomitmen dan didukung pemerintah untuk membangun, mengelola, dan mengembangkan hunian vertikal yang nyaman dan ramah lingkungan.
Selain itu, perlu adanya program atau kegiatan yang melibatkan dan memberdayakan masyarakat agar interaksi sosial tetap terjalin, serta peningkatan kesejahteraan melalui pengembangan potensi masyarakat dan kerja sama CSR atau kredit usaha.
Dengan adanya inovasi pembangunan hunian vertikal yang direncanakan dengan baik, Jakarta dapat menjadi kota yang lebih hijau dan nyaman untuk ditinggali. Pembangunan hunian vertikal tidak hanya mengatasi masalah keterbatasan lahan, tetapi juga memberikan solusi cerdas untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta kesejahteraan masyarakat. Inovasi ini merupakan langkah penting menuju pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta menjawab tantangan kebutuhan hunian yang terus meningkat di Ibu Kota Jakarta.
Nama Penulis: Nadya Atameiviana Sopian
Sumber :
https://www.kompas.com/properti/read/2021/09/03/090000821/hunian-vertikal-solusi-menambah-ruang-terbuka-hijau-di-jakarta
https://perkim.id/perumahan/hunian-vertikal-amankah/
https://kfmap.asia/blog/bagaimana-kondisi-properti-indonesia-tahun-2023-sejauh-ini/2441