Eksistensi kawasan Menteng sebagai hunian eksklusif orang - orang menengah keatas tak terbantahkan. Predikat kawasan elite terus melekat dengan Menteng yang terkenal sebagai kawasan hunian dengan rumah megah yang dibangun di atas tanah yang luas. Dilansir dari Tatler Asia, Menteng termasuk ke dalam tujuh kawasan ekslusif di Asia dengan harga properti termahal. Salah satu pusat studi juga menyatakan bahwa kawasan Menteng merupakan kompleks perumahan elit yang sudah established dan paling bergengsi sejak tahun 1945.
Sejak dahulu, pemerintah kolonial Belanda memang begitu serius membangun kawasan Menteng sebagai perumahan modern pertama di Hindia-Belanda (Indonesia). Kala itu, Dewan Kota Praja Batavia membuat perumahan modern karena Kebutuhan akan pemukiman baru bagi orang Eropa sangat besar.
Dikutip Sorta Tobing dalam tulisannya di Majalah Tempo berjudul Seabad Niuew-Gondangdia (2012), pemerintah kolonial Belanda memilih kawasan Menteng sebagai lokasi strategis untuk proyek baru mereka. Proyek perumahan tersebut diberi nama "Niuew-Gondangdia", yang kemudian perlahan-lahan dikenal dengan Menteng. Dan hanya orang Eropa (Belanda) dari karangan ekonomi menengah ke atas lah yang dapat tinggal di kawasan tersebut.
Pemerintah Dewan Kota pada saat itu juga langsung menunjuk seorang arsitek kenamaan Pieter Adriaan Jacoobus Moojen sebagai perancang utama masterplan Menteng. Melalui tangannya, desain hunian di Menteng lebih menyesuaikan dengan iklim tropis, dan bukan berkiblat kepada gaya Eropa yang banyak dipakai kala itu. Desain tersebut tampil sebagai pelopor bangunan modern tropis. Terlihat dari proporsi bangunan rumah yang tampak tak mendominasi, supaya halaman jadi lebih luas.
Kemudian kawasan Menteng terus berkembang cepat hingga saat ini, terutama ketika resesi tahun 1930-an telah teratasi. Hal tersebut juga didukung oleh keberadaan Kota Jakarta Pusat yang merupakan wilayah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, ditunjang dari sektor perdagangan, jasa, properti, industri kreatif, dan keuangan. Kawasan ini tumbuh menjadi jantung pemerintahan lantaran adanya Istana Negara Republik Indonesia (Istana Merdeka) dan kantor-kantor pemerintahan.
Selain itu, kegiatan bisnis di DKI Jakarta juga didominasi di Jakarta Pusat. Sebut saja kawasan bisnis di Sudirman dan MH Thamrin yang tak pernah sepi dari lalu lalang pekerja. Meski lebih terkenal oleh pusat bisnisnya, namun kawasan ini tetap punya beberapa destinasi wisata sejarah seperti Monumen Nasional, Lapangan Banteng, dan Museum Gajah.
Dengan value yang sangat besar tersebut, yaitu dekat dengan pusat bisnis, pusat pemerintahan, pusat budaya, serta berada di tengah kota, menjadikan kawasan Menteng sebagai lokasi yang sangat strategis dan prestis untuk tinggal dan berinvestasi properti. Salah satu contohnya, yaitu rumah dijual seluas 657 meter persegi ini terdiri dari 6 kamar tidur yang berlokasi di Jakarta Pusat, Menteng.
Penulis : Tasya Oktaviani
Sumber:
www. voi.id
www.rumah.com
www.bisnis.com
www.kompas.com
www.cnbcindonesia.com