Sektor industri dan perumahan diprediksi sebagai sektor yang akan terus bergerak positif di tahun depan. Mengapa Demikian?...
Sektor industri, mendapat angin segar dengan relokasi industri global dan iklim investasi melalui Omnibus Law. Sementara itu, berdasarkan rekam jejak data statistik, dalam catatan PDB di tengah pandemi (kwartal 2 dan 3), sektor industri tetap dominan menopang pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar 20%.
Saat ini, setidaknya ada beberapa negara yang telah berkomitmen untuk memasuki lahan industri dalam negeri. Sebut saja di Karawang yang kedatangan investor dari China ( untuk sektor FMCG-Food) dan Amerika Serikat (untuk sektor Data Center). Subang yang kedatangan investor dari beberapa negara, yaitu China (sektor Elektronik), Amerika Serikat & Korea (sektor Elektronik), Jepang (sektor Otomotif & Manufaktur) dan Taiwan (sektor Autorelated). Kendal saat ini kedatangan investor dari Singapura (sektor houseware, FMCG, autorelated).
Data center merupakan salah satu sektor prospektif yang menyerap lahan di tahun ini. Pada dasarnya, hal ini sangat jelas, mengingat sesuai dengan laporan BPS di kwartal kedua tahun ini bahwa, sektor yang terus tumbuh berdasarkan PDB di tengah pandemi diantaranya adalah infokom. Sebelum tahun ini pun, kita ketahui bahwa telah terjadi kesepakatan pada pengembangan industri data center yang akan melakukan ekspansi usaha ke tanah air, diantaranya Google Cloud, Amazon, Alibaba, IBM, dst.
Sejalan dengan hal di atas, menurut perkiraan dari Knight Frank Asia Pacific, setelah pandemi, pasar industri Indonesia pada tahun depan akan tetap stabil atau bahkan mengalami perbaikan secara gradual, prediksi ini disusun berdasarkan rekam jejak serapan dan potensi yang ada saat ini, dengan data centre sebagai salah satu penyerap lahan yang potensial. Tentu saja pemulihan kondisi ekonomi, tersedianya vaksin dan dibukanya penerbangan internasional akan memberikan dorongan positif terhadap pertumbuhan sektor industri. Detil informasi dapat Anda unduh pada link berikut ini, https://kfmap.asia/research/asia-pacific-real-estate-outlook-2021-navigating-the-post-pandemic-recovery/803
Sementara itu, sektor lain yang memilik potensi terus bergerak dan tumbuh di tahun depan adalah sektor perumahan. Untuk rumah tapak akan terus tumbuh, terutama produk dengan kisaran harga 300 juta sampai 750 juta. Sementara untuk rumah vertical mendapat angin segar melalui, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang tengah disusun sebagai turunan dari Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja bidang Pertanahan, khususnya terkait perpanjangan Hak Pengelolaan (HPL) tanah selama 90 tahun oleh Pemerintah.
Secara umum regulasi tersebut tentu saja dapat berimbas positif dengan pengembangan apartemen. Namun, untuk kepastian arahannya kita masih harus menunggu perkembangan selanjutnya dari Peraturan Pemerintah yang terkait.
Perpanjangan HPL tentu akan berakibat semakin positifnya kalkulasi ROI (return of investment) untuk jangka yang lebih panjang dan bisa berdampak positif juga pada investasi awal yang semakin ringan.
Secara mekanisme pasar, dengan HPL yang lebih panjang maka pemilik hak dapat mengoptimalkan nilai manfaat lahan lebih panjang, dengan skenario optimis dengan strategi pengelolaan yang baik maka dapat meningkatkan nilai laba dari pemanfaatan lahan tersebut. Selain itu, regulasi terkait kepemilikan properti oleh asing juga membuka kesempatan perluasan pasar, meskipun detil aturannya masih kita tunggu dari turunan peraturan Pemerintah.
Namun tantangan tentu saja ada, berkaca dari data rekam jejak pasar yang dirilis oleh Knight Frank Indonesia dalam Jakarta Property Highlight 1H2020, diketahui bahwa stok baru apartemen di Jakarta yang terserap mencapai 59,8% atau dengan kata lain masih terdapat sekitar 19.079 unit baru belum terserap pasar, jumlah tersebut terakumulasi dengan 10.020 unit yang ada saat ini dan juga belum terserap pasar. Detail informasi terkait hal ini dapat diakses melalui link berikut ini https://kfmap.asia/research/jakarta-condominium-overview-1h2020/531
Penulis : Syarifah Syaukat
Sumber :
https://kfmap.asia/research/jakarta-condominium-overview-1h2020/531
https://www.kompas.com/
https://beritasatumedia.cld.bz/
https://industri.kontan.co.id/