Istilah kuldesak berasal dari Bahasa Perancis yaitu “Cul-de-Sac” yang berarti jalan buntu, walaupun secara harafiah kata tersebut berarti bagian bawah karung (bottom of the sack).
Konsep kuldesak ini dapat diterapkan dalam hunian maupun permukiman, sebab arti dari kuldesak sendiri adalah rumah yang berada di jalan buntu. Permukiman yang dibangun dengan konsep ini umumnya dicirikan dengan bentuk jalan dengan ujung yang membulat untuk memfasilitasi sekaligus membatasi pergerakan kendaraan di pemukiman tersebut.
Konsep permukiman kuldesak sudah mulai digunakan di Perancis sejak abad ke-19 dan Inggris pada abad ke-19. Di Amerika Serikat, penggunaan konsep ini mulai marak digunakan oleh para pengembang hunian pada tahun 1936, tepat setelah pemerintah setempat memberikan lampu hijaunya.
Terdapat banyak laporan mengenai keuntungan dari penerapan konsep kuldesak dalam permukiman, seperti keamanan bagi tumbuh kembang anak kecil, keamanan dalam berlalu lintas, peningkatan kualitas hidup, dan menciptakan pemukiman yang saling kenal serta dekat.
Dalam studi yang dilakukan oleh salah satu Universitas di California, ditemukan bahwa anak-anak cenderung bermain dalam waktu yang lebih lama dalam permukiman dengan konsep kuldesak, selain itu ditemukan juga bahwa permukiman dengan konsep kuldesak dapat menekan atau mengurangi tindak kriminal.
Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukan di Kota Durham pada tahun 2012, 74 dari 89 tindak kriminal berada di permukiman dengan dua jalan (two-way street), hampir lima kali lipat lebih banyak daripada tindak kriminal yang terjadi di kawasan permukiman dengan konsep kuldesak.
Akan tetapi, walaupun terdapat banyak keuntungan dari penerapan konsep kuldesak, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat pula kekurangannya. Sebagai konsep menitikberatkan terhadap pembatasan pergerakan kendaraan untuk keamanan dan keselamatan penghuninya, akses masuk kendaraan untuk situasi penting seperti pemadam kebakaran dan ambulans juga menjadi terbatas.
Selain itu, walaupun rumah yang berdekatan dengan satu sama lain membuat terbentuknya komunitas yang erat antar tetangga, jarak rumah yang berdekatan dapat membuat penghuni lainnya merasa tidak nyaman jika mereka memiliki hubungan kekeluargaan yang buruk.
Sebagai konsumen, kita perlu mempertimbangkan dengan matang potensi dan kekurangan konsep kuldesak dalam permukiman.
Penulis: Defta Ina Mustika
Sumber:
https://www.apartmenttherapy.com
https://www.realtor.com
https://berita.99.co
Artikel Terkait