Kenaikan Suku Bunga, Tantangan dan Harapan Pertumbuhan Properti Residensial | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Kenaikan Suku Bunga, Tantangan dan Harapan Pertumbuhan Properti Residensial
Thursday, 3 November 2022

Bulan lalu adalah ketiga kalinya suku bunga acuan mengalami penyesuaian di tahun ini. Saat ini suku bunga acuan berada pada angka 4,75%.

Adanya kenaikan suku bunga acuan dalam sektor properti akan berpengaruh terhadap suku bunga KPR dan KPA. Khususnya pada sektor residential dengan target pasar adalah end user, hal ini mengingat Bank Indonesia mencatatkan bahwa, sebanyak 76% transaksi jual beli hunian primer masih menggunakan pembiayaan KPR.

Peningkatan kembali suku bunga acuan nantinya akan mempengaruhi suku bunga floating rate dalam KPR, sehingga akan mengoreksi demand terhadap hunian kedepannya, khususnya dari segmen pasar kelas menengah atau MBR. Koreksi demand tersebut juga nantinya akan mempengaruhi kinerja developer dengan produk properti non-subsidi, dimana beberapa penyesuaian harus dilakukan untuk tetap perform di periode ini.

Padahal, menurut hasil riset Knight Frank Indonesia terkait pasar properti di semester pertama tahun ini, terdapat peningkatan penjualan pada kondominium baru (pasar primer) sebesar 0,1% dibanding akhir tahun lalu. Kondisi ini diperkirakan masih akan terus tumbuh, meski terbatas. Namun berbeda halnya untuk kondisi di pasar sekunder yang mengalami koreksi cukup signifikan.

Belum lagi pertumbuhan penjualan kondominium yang signifikan membaik, namun bayang-bayang kondisi resesi global di tahun depan menambah tantangan perbaikan performa pasar properti setelah pandemi.

Berdasarkan data historis Knight Frank Indonesia, pada masa krisis ekonomi global di tahun 2008, 2013, dan 2018 performa sektor hunian vertikal di Jakarta, yang direfleksikan melalui permintaan tahunan justru malah tumbuh positif, meski setelah periode tersebut pasar mengalami koreksi dan kembali membaik dalam kurun waktu 1-2 tahun berikutnya.

Saat ini, meski berbagai tantangan menghampiri namun sektor residential masih menjadi harapan untuk mendorong pemulihan performa sektor properti. Dengan realisasi investasi di kuartal ketiga tahun ini yang mencatatkan sektor residential, perkantoran dan industri menjadi cluster yang masuk lima besar, maka harapan dan optimisme mewarnai bayangan langit cerah properti di tahun-tahun berikutnya. Semoga !

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

www.bi.go.id

www.kompas.com

KFMap.asia

 

Artikel Terkait:

Suku Bunga Acuan BI Naik, Sektor Properti Dapat Menjadi Pilihan Investasi

Apakah Pasar Properti Tangguh Menghadapi Resesi

Ancaman Resesi 2023 Bagaimana dengan Sektor Properti

Share:
Back to Blogs