Kembalinya Trans Metro Dewata, Apakah Berpengaruh Terhadap Properti?
Friday, 18 April 2025

Bus Trans Metro Dewata atau Bus TMD merupakan layanan transportasi publik di wilayah Bali yang sempat berhenti beroperasi pada 1 Januari 2025. Pemberhentian ini disebabkan oleh berakhirnya subsidi dari Kementerian Perhubungan dan anggaran pemerintahan yang belum jelas untuk dilanjutkannya operasional Bus TMD.

Sebelum diberhentikan di awal tahun 2025 ini, Bus TMD melayani lima koridor utama di wilayah Denpasar Raya, seperti rute Central Parkir Kuta - Terminal Persiapan dan Terminal Ubung - Bandara Ngurah Rai. Tentunya dengan keberadaan Bus TMD sangat membantu mobilitas masyarakat dan mempermudah keterjangkauan suatu lokasi tanpa menggunakan kendaraan pribadi.

Setelah beberapa bulan tidak beroperasi, Pemerintah Provinsi Bali mengumumkan bahwa Bus TMD akan kembali melayani masyarakat mulai bulan Juli 2025. Pengoperasian kembali ini merupakan kesepakatan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. 

Pemerintah kabupaten/kota yang terlibat, yakni wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) yang membuat keputusan untuk berbagi pembiayaan operasional. Pemerintah Provinsi Bali akan menanggung 30% biaya operasional, sementara sisanya ditanggung oleh pemerintah kabupaten/kota. 

Namun, pada tahap awal hanya ada satu koridor yang akan dioperasikan kembali, dengan rencana untuk memperluas layanan ke koridor lainnya seiring dengan kesiapan anggaran dan infrastruktur pendukung.

Kehadiran Bus Trans Metro Dewata dapat memberikan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap nilai properti di area yang dilalui atau dekat dengan koridornya. Hal ini dikarenakan, dengan adanya Bus TMD aksesibilitas akan menjadi lebih baik, sehingga meningkatkan daya tarik properti yang berada di sekitar halte TMD. 

Selain itu, banyak masyarakat yang lebih memilih tinggal di lokasi strategis yang dekat tranportasi umum. Akibatnya terjadi peningkatan permintaan hunian, harga sewa meningkat, dan nilai properti terdorong naik. Seperti harga properti di wilayah Bandung Barat yang meningkat 10% berkat dilalui Whoosh.

Tempat-tempat komersial pun memiliki potensi untuk tumbuh dan akan lebih laris jika dekat dengan rute TMD karena lebih mudah dijangkau konsumen dan pekerja dari usaha tersebut. Contohnya adalah Denpasar, Kuta, dan Sanur yang dilewati Bus TMD, kemungkinan besar akan mengalami kenaikan nilai properti lebih cepat dibanding wilayah yang tidak terlayani.

Pengembalian operasional Bus TMD diharapkan dapat menjadi alternatif transportasi yang terjangkau bagi masyarakat. Kehadiran Bus TMD juga berpotensi meningkatkan nilai properti di area yang dilalui karena aksesibilitas yang membaik, meningkatnya daya tarik kawasan untuk hunian dan usaha, serta mendukung pengembangan wilayah lebih produktif dan efisien.

 

Penulis: Ratih Putri Salsabila

Sumber:

https://kfmap.asia/blog/proyek-bali-urban-rail-sebagai-solusi-transportasi-di-bali/3752

https://kfmap.asia/blog/capaian-transportasi-umum-indonesia-di-pertengahan-tahun-2024/3401

https://kfmap.asia/blog/kenaikan-harga-rumah-di-bandung-barat-pasca-kehadiran-whoosh/3668 

https://barometerbali.com/

https://travel.kompas.com/

https://bali.jpnn.com/

Share:
Back to Blogs