Baru-baru ini konsep alfresco dining mewarnai area komersial yang ada di Sudirman. Alfresco dining sendiri mengacu kepada konsep restoran yang memanfaatkan area outdoor dan terbuka. Konsep ini kian popular, karena merupakan bentuk adaptasi yang dilakukan oleh restoran untuk menghindari penyebaran airborne terhadap virus selama periode pandemi. Memasuki masa endemi, konsep ini kembali menunjukkan popularitasnya, karena berhasil memadukan konsep stand alone retail dan foodcourt dalam implementasinya.
Perlu dipahami, bahwa inovasi-inovasi dalam bisnis F&B ini muncul pun dipengaruhi oleh kinerja sektor F&B di Indonesia. Menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) di triwulan III-2022 mencapai 3,57%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat 3,49%. Meskipun terdampak pandemi, subsektor mamin masih mampu tumbuh dan berkontribusi pada pertumbuhan industri nonmigas yang mencapai 4,88%. Pada periode yang sama, industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 37,82% terhadap PDB industri pengolahan non-migas, sehingga menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar.
Berkaitan dengan stand alone retail pun, ditemukan adanya pertumbuhan yang optimistik khususnya pada bisnis F&B. Sebut saja salah satu brand kopi lokal ternama yang pada masa pandemi berhasil mendirikan kurang lebih 1.000 gerai. Prestasi tersebut pun juga didukung oleh peningkatan penggunaan teknologi dalam transaksi dan distribusi makanan dan minuman, yang berimbas kepada peningkatan aksesibilitas terhadap bisnis F&B dari sisi konsumen.
Munculnya alfresco dining ini dinilai merupakan bentuk adaptasi stand alone retail terhadap konsumen. Melihat kejenuhan pasar dan kebutuhan konsumen akan tempat yang nyaman untuk bercengkrama, tidak heran jika alfresco dining jadi pilihan para pengembang atau retailer dalam menjalankan bisnis F&B.
Beberapa pengembang besar di Indonesia pun saat ini sedang membangun pusat kuliner dengan konsep alfresco dining dan sky dining di Deltamas dan Tangerang. Tidak hanya untuk F&B saja, area komersial ini nantinya juga akan menawarkan produk dari fashion hingga beauty pula. Pusat kuliner tersebut pun nantinya akan menjadi salah satu fasilitas sosial yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk pada area residential estate di sekitarnya, dan juga dimanfaatkan oleh penduduk diluar area tersebut karena lokasinya yang aksesibel.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
Artikel Terkait
Tren Cloud Kitchen Sewa Dapur di Indonesia
Ketangguhan Bisnis Waralab Coffee Shop
