Tren Cloud Kitchen (Sewa Dapur) di Indonesia | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Tren Cloud Kitchen (Sewa Dapur) di Indonesia
Thursday, 2 June 2022

Bisnis F&B menjadi salah satu sektor yang sangat terpengaruh efek pandemi. Mengingat, ditengah pandemi sektor penjualan di sektor ritel secara keseluruhan menurun, sedangkan biaya operasional tetap sama atau bahkan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya pembatasan kegiatan mobilitas masyarakat yang menyebabkan layanan dine-in pada restoran tidak dapat berjalan dengan optimal.

Pada tahun 2020, pasar F&B di Asia tercatat menyusut sebanyak 25 hingga 30 persen. Indonesia, India, dan Filipina terkena dampak yang cukup parah, yaitu mengalami penurunan sebanyak 35 hingga 45 persen. Akhirnya beberapa pemilik F&B pun mulai mencari alternatif dengan mengembangkan bisnis mereka melalui e-commerce dan layanan pengiriman. Beberapa restoran pun kemudian banyak yang menerapkan konsep cloud kitchen sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Konsep cloud kitchen diperkenalkan pada tahun 2011 oleh Rebel Foods, perusahaan yang berbasis di India dan saat ini mengoperasikan ratusan cloud kitchen di Asia. Kendati demikian, cloud kitchen bukanlah konsep baru di Indonesia. Model ini sebelumnya telah diadopsi oleh jaringan makanan cepat saji seperti Domino's Pizza dan PHD (Pizza Hut). Namun, alih-alih satu bangunan tunggal untuk satu merek, model cloud kitchen saat ini berubah menjadi ‘dapur bersama’ yang mengakomodasi beberapa merek dari pemilik yang sama atau berbeda untuk beroperasi di satu tempat yang sama.

Cloud kitchen biasanya berbentuk bangunan yang berdiri sendiri, lalu dibagi menjadi bilik dapur yang lebih kecil (atau pod) di mana setiap pod disewakan kepada merek dan penyewa yang berbeda. Tujuan utamanya adalah meminimalkan biaya, karena penyewa tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk tata letak fisik dan staf.

Cloud kitchen biasanya juga tidak menyediakan layanan dine-in dan transaksi fokus menggunakan layanan pesan antar yang menggunakan sistem online atau hanya menerima pesanan melalui virtual seperti lewat website, aplikasi, dan berbagai jaringan internet lain. Layanan delivery atau pengantaran ada yang disediakan langsung oleh pihak restoran itu sendiri dan ada juga restoran yang bekerja sama dengan layanan pesan antar dari pihak ketiga.

Pasar cloud kitchen di Indonesia sendiri telah mendapatkan momentumnya khususnya di Jakarta sebagai pusat ekonomi yang dinamis dan rumah bagi lebih dari 10 juta penduduk. Salah satu wilayah di Jakarta yang memiliki potensi bagus untuk bisnis cloud kitchen, yaitu daerah Jakarta Selatan. Dikarenakan bisnis F&B pada daerah ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Di wilayah Tebet, Jakarta Selatan terdapat sebuah warehouse seluas 390 sqm yang dekat dengan area komersial dan perumahan, memiliki potensi bagus serta cocok untuk memulai bisnis cloud kitchen.

 

Penulis : Tasya Oktaviani

Sumber:

www.kompas.com

www.propertiindonesia.id

www.cloudcomputing.id

www.kearney.com

www.store.sirclo.com

www.landx.id

Share:
Back to Blogs