Jika saat sebelum pandemi masyarakat mengenal liburan dengan melakukan perjalanan jauh ke luar kota maupun ke luar negeri, kini masyarakat memilih untuk liburan di dalam kota sebagai salah satu cara adaptasi di tengah masa peralihan menuju endemi. Untuk tetap merasakan sensasi liburan dengan tetap menaati protokol kesehatan, masyarakat memilih untuk melakukan staycation. Fenomena staycation sendiri merupakan fenomena yang tengah digandrungi oleh masyarakat dengan menyewa sebuah kamar apartemen yang berada di pusat kota untuk menginap sekaligus memanjakan diri di tengah rutinitas.
Sejak pandemi mereda, masyarakat mulai berani untuk keluar rumah dan melakukan staycation, baik di apartemen maupun di hotel. Hal ini memiliki dampak signifikan terhadap sektor apartemen khususnya rental/serviced apartment yang terus mengalami peningkatan sejak akhir tahun 2021. Permintaan staycation yang dilakukan masyarakat membangkitkan sektor apartemen sewa, khususnya saat akhir pekan dan libur nasional. Menurut data statistik, okupansi sektor apartemen rental/serviced apartment mengalami peningkatan okupansi yang signifikan mencapai 7.1% (QoQ) menjadi 54,8% pada Q4 2021.
Berdasarkan market report Knight Frank Indonesia, menunjukkan bahwa 67% apartemen rental dan 61% apartemen serviced berada di kawasan CBD Jakarta. Hal ini mendukung preferensi masyarakat untuk melakukan staycation di pusat ibu kota, dengan urban vibes.
Salah satu lembaga survei menunjukkan, bahwa dari skala nilai 0 sampai 100, masyarakat memilih Jakarta dengan nilai 100 sebagai tempat untuk melakukan staycation bersama orang terdekat maupun keluarga. Preferensi masyarakat yang memilih pusat kota sebagai tempat staycation didukung dengan fasilitas seperti pusat perbelanjaan yang dirancang menjadi one stop shopping.
Dengan adanya kebijakan pemerintah terkait pelonggaran interaksi, turut membangkitkan sektor apartment rental/serviced dan memberikan dampak positif terhadap pelaku usaha properti. Namun, inovasi layanan tetap ditunggu oleh pelaku staycation dari obyek yang mereka pilih. So, tidak ada pilihan bagi para pengelola properti untuk terus menciptakan ruang kreatif yang menawarkan kenyamanan.
Penulis: Muhamad Edgar Zulfikar
Sumber:
www.validnews.id
KFMap.asia
www.jakartajive.com