Memasuki tahun 2022 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan membaik setelah meredanya pandemi. Menurut data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2022 mencapai 5,01% (yoy), perbaikan ini salah satunya didukung oleh sektor transportasi dan pergudangan.
Pada kuartal pertama tahun 2022, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 15,79% (yoy) dan memiliki distribusi sektoral sebesar 4,62% bagi Produk Domestik Bruto Indonesia. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan mobilitas, dimana aktivitas ekonomi masyarakat sudah mulai kembali. Pada sektor logistik sendiri, pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kinerja sektor ekspor-impor yang kian membaik sejak tahun 2021 lalu. Data BPS mencatat adanya peningkatan baik pada nilai ekspor sebesar 49,7% (YoY) dan nilai impor sebesar 52,62% (YoY) pada November 2021.
Peningkatan sektor logistik juga dipengaruhi oleh integrasi teknologi. Peningkatan penggunaan e-commerce selama masa pandemi, menunjukkan pengaruh positif pada sektor logistik. Menurut Asia Pacific Outlook Report 2022 yang dirilis oleh Knight Frank, sektor e-commerce diproyeksikan akan meningkat hingga US$ 2 Triliun di tahun 2025.
Pertumbuhan kinerja sektor logistik, juga tentunya berpengaruh terhadap harga sewa dan okupansi pada lahan industri saat ini. “Resiliensi sektor supply chain pada new normal merupakan kunci utama dalam peningkatan permintaan pada fasilitas logistik modern di Asia Pasifik. Dalam ranah global, diproyeksikan harga sewa dan tingkat okupansi pada lahan industry akan meningkat pada tahun 2022“ ujar Tim Armstrong, Global Head of Occupier Strategy and Solutions dari Knight Frank.
Menanggapi momentum tersebut, salah satu fasilitas dasar bagi sektor logistik adalah jaringan infrastruktur transportasi. Peningkatan kapasitas pada kendaraan pengangkut dan peningkatan aksesibilitas jaringan jalan menjadi kunci peningkatan kinerja sektor logistik. Upaya peningkatan tersebut merupakan salah satu prioritas utama dari Kementerian PUPR. Sebagai pagu indikatif, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 98,2 Triliun untuk rencana kerja tahun 2023. Pada sektor infrastruktur, Kementerian PUPR mengalokasikan sebesar Rp 40,25 Triliun guna membangun infrastruktur jalan, infrastruktur jembatan, peningkatan aksesibilitas flyover/underpass, dan preservasi rutin jalan dan jembatan nasional.
Adanya peningkatan kualitas infrastruktur tersebut diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan di sektor logistik, meningkatkan tingkat investasi, dan meningkatkan tingkat okupansi pada pergudangan pendukung sektor logistik, dan sektor industri secara keseluruhan.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
Asia-Pacific Outlook Report 2022
Jakarta Property Highlight Industrial Market Overview 2H 2021
www.bisnis.com
www.astra.co.id
www.kompas.com