Dampak Pengaktifan Penerbangan Internasional bagi Kondisi Pariwisata di Pulau Bali | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Dampak Pengaktifan Penerbangan Internasional bagi Kondisi Pariwisata di Pulau Bali
Friday, 8 April 2022

Pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata merupakan langkah awal yang dilakukan di Indonesia saat masa pemulihan pasca pandemi. Langkah ini telah dilakukan di Pulau Bali, yang merupakan salah satu destinasi wisata populer yang ada di Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik, ditemukan bahwa laju pertumbuhan ekonomi untuk sektor transportasi dan akomodasi di Pulau Bali pada Kuartal III 2021 terdapat pada angka -13,99% dan 9,28%.

Pada tahun yang sama, tercatat tingkat okupansi hotel di Pulau Bali hanya pada angka 6%.

Sementara itu, pada tahun 2020, diketahui bahwa Pulau Bali menyumbang 29,8% dari total devisa nasional di sektor pariwisata. Sehingga diperlukan adanya beberapa langkah pemulihan sektor pariwisata yang secara tidak langsung juga mampu memulihkan ekonomi lokal dan nasional.

Peningkatan tingkat vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan melalui sertifikat CHSE merupakan langkah yang dilakukan pemerintah daerah untuk mempercepat pemulihan sektor.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga melakukan upaya-upaya seperti  pembukaan penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai, penerapan Visa on Arrival bagi 42 negara, dan kebijakan bebas karantina. Langkah-langkah tersebut menyebabkan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Bali . Menurut data, sejak tanggal 7 Maret 2022 tercatat 200 wisatawan per hari yang didominasi wisatawan domestik.

Mengutip dari riset yang dilakukan salah satu biro perjalanan, Indonesia menduduki peringkat 3 dari 10 negara di asia yang menjadi Top 10 Destination in Asia di tanggal 1 Januari hingga 30 September 2022.  Bali sendiri menduduki peringkat pertama untuk destinasi yang paling diminati di Indonesia, dengan mayoritas peminat datang dari Australia, Amerika Serikat, Singapore, Inggris, dan Korea Selatan.  Beberapa  atraksi wisata yang ingin dikunjungi adalah Kuta, Ubud, Seminyak, Nusa Dua, dan Legian.

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat bahwa pada bulan Maret 2022, okupansi meningkat sebanyak 30,77%.

Selain itu, Pulau Bali juga menjadi tuan rumah bagi beberapa konferensi global seperti Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada Mei 2022 dan Beyond Travel Fair pada Juni 2022. Data tersebut menunjukkan bahwa bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki dampak positif terhadap potensi peningkatan jumlah wisatawan pada tahun 2022 di Pulau Bali.

Di tengah peningkatan ini, penetapan protokol kesehatan perlu terus dijaga untuk memastikan bahwa semua kegiatan dapat berlangsung dengan produktif dan tetap sehat.

 

Penulis: Lusia Raras

Sumber:

www.merdeka.com

www.republika.co.id

www.cnbcindonesia.com

Share:
Back to Blogs