Beberapa Istilah dalam Laporan Keuangan Publik | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Beberapa Istilah dalam Laporan Keuangan Publik
Friday, 20 September 2024

Laporan keuangan adalah dokumen resmi yang mencatat kinerja keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dokumen ini sangat penting karena memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan perusahaan.

Dalam industri properti, laporan keuangan memegang peran krusial. Hal ini dikarenakan  bisnis properti melibatkan investasi besar. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan perlu memahami laporan keuangan dengan baik agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam pengelolaan proyek dan investasi properti.

Berikut adalah beberapa istilah penitng dalam laporan keuangan yang wajib dipahami oleh pengembang properti :

  1. EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) : EBITDA adalah indikator yang menunjukkan laba operasional perusahaan sebelum dikurangi bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi. EBITDA memberikan gambaran tentang profitabilitas dari kegiatan inti bisnis, dan bagi pengembang properti, istilah ini bisa digunakan untuk menilai efisiensi proyek sebelum memperhitungkan faktor-faktor lain seperti utang dan pajak.
  2. Arus Kas Operasional (Operating Cash Flow) : Arus kas operasional menunjukkan jumlah uang tunai yang dihasilkan dari aktivitas bisnis sehari-hari. Dalam sektor properti, arus kas yang positif sangat penting karena memastikan bahwa proyek-proyek baru dapat didanai dan kewajiban utang dapat dipenuhi. Arus kas yang kuat mencerminkan stabilitas keuangan perusahaan.
  3. Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt to Equity) : Rasio ini mengukur perbandingan antara utang dan modal sendiri dalam struktur pembiayaan perusahaan. Pengembang properti sering menggunakan utang untuk membiayai proyek. Jika rasio ini terlalu tinggi, ini menunjukkan bahwa perusahaan terlalu bergantung pada utang, yang bisa berisiko jika tidak dikelola dengan baik.
  4. Depresiasi : merupakan pengurangan nilai aset seperti bangunan seiring waktu. Dalam laporan keuangan, depresiasi penting untuk menghitung penurunan nilai aset properti. Ini membantu perusahaan menilai bagaimana aset mereka berkurang nilainya dan mempengaruhi laba mereka dari waktu ke waktu.
  5. Laba Bersih (Net Income) : pendapatan perusahaan setelah semua biaya dikurangi, termasuk bunga, pajak, dan penyusutan. Laba bersih menunjukkan profitabilitas sebenarnya dari proyek-proyek properti dan menjadi indikator utama kinerja perusahaan.

Dengan memahami istilah-istilah ini, dapat membantu memahami kesehatan keuangan perusahaan. Pemahaman yang baik dapat membantu mengelola risiko, dan memaksimalkan profitabilitas.  

 

Nama Penulis : Alivia Putri Winata

Sumber :

https://www.investopedia.com/

https://corporatefinanceinstitute.com/

https://www.accountingtools.com/

Share:
Back to Blogs