Tahun 2022 diwarnai dengan munculnya tantangan inflasi yang berdampak pada transaksi di sektor properti. Diketahui bahwa inflasi saat ini mempengaruhi harga pokok terutama harga bahan material dan suku bunga kredit kepemilikan rumah atau kondominium. Peningkatan kedua hal tersebut tentunya akan mempengaruhi harga unit properti. Dengan adanya target kontribusi sektor properti pada pertumbuhan ekonomi nasional, apakah purchasing power masyarakat saat ini sudah sejalan dengan target tersebut?
Menurut survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, diketahui bahwa angka Consumer Confidence Index (CCI) pada kuartal kedua ini menunjukkan stabilitas dan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi. Jika berkaitan dengan kondisi saat ini, relaksasi PPKM secara tidak langsung berdampak pada peningkatan ketersediaan lapangan pekerjaan yang berdampak langsung terhadap peningkatan penghasilan masyarakat saat ini.
Namun, saat ini memang pembeli cenderung mengadopsi konsep wait and see pada semester pertama tahun ini. Menurut riset yang baru-baru ini dilakukan oleh Knight Frank Indonesia, jumlah penjualan kondominium baru saat ini di Jakarta hanya meningkat 0,1% dari semester kedua tahun 2021. Rendahnya tingkat pertumbuhan tingkat penjualan tersebut, pun tercermin pada harga unit.
Setidaknya, saat ini terdapat 48% dari total proyek kondominium baru masih menahan harga unitnya hingga saat ini. Penjualan unit baru saat ini pun didominasi oleh unit dengan rentang harga kurang dari Rp 16 juta per meter persegi.
Walaupun transaksi penjualan unit kondominium saat ini memang terbatas, namun optimisme masih terlihat pada pada paruh kedua tahun ini. Dari sumber lain, disebutkan bahwa pada kuartal ketiga tahun ini akan ada peningkatan indeks permintaan terhadap kondominium hingga 12,6% (QoQ). Peningkatan permintaan terhadap kondominium tersebut pun juga disertai juga dengan peningkatan indeks permintaan hingga 3% (QoQ).
Adanya insentif dan promo penawaran dari pengembang diharapkan mampu memberi stimulasi dan meningkatkan optimisme terhadap purchasing power untuk sektor kondominium di semester kedua tahun ini.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
www.bi.go.id
www.tradingeconomics.com
www.tribunnews.com
www.voi.id
www.mncsekuritas.id
Artikel Terkait:
Status Kepemilikan Hunian Bagi Warga Negara Asing di Indonesia