Atap Panel Surya Cocok untuk Hunian di Indonesia | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Atap Panel Surya Cocok untuk Hunian di Indonesia
Thursday, 2 June 2022

Pembangkit listrik di Indonesia masih tetap didominasi batu bara hingga saat ini. Nyatanya, pemanfaatan batubara sebagai sumber energi kerap kali menimbulkan masalah terkait pencemaran lingkungan. Padahal, Indonesia memiliki solusi alternatif pembangkit listrik yang ramah energi dan terbarukan, yaitu tenaga surya. Rumah tangga di Indonesia dapat menjadi target prospektif untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dari sinar matahari.

Menurut PT PLN, jumlah pengguna panel surya atap pribadi mengalami peningkatan lebih dari tujuh kali lipat menjadi sekitar 4.500 setidaknya sejak akhir tahun 2018 hingga akhir 2021. Terdapat kenaikan kapasitas menjadi 44 megawatt, yang sebelumnya hanya 1,5 megawatt. Melihat peningkatan pengguna panel surya atap selama tiga tahun terakhir, maka seharusnya Indonesia dapat optimis mengembangkan instalasi panel surya di rumah-rumah.

Mengapa cocok di Indonesia

Pemanfaatan sumber energi surya di Indonesia diprediksi memiliki masa depan yang cerah. Letak yang strategis, berada di khatulistiwa menunjukkan bahwa Indonesia banyak potensi energi surya dengan banyak isolasi harian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang bermanfaat dan tersedia sepanjang tahun.

Penyinaran sinar matahari juga dibarengi dengan teknologi panel surya yang awet dan tahan lama hingga 25 tahun. Sistem panel surya sangat tahan lama dan memerlukan sedikit atau tanpa perawatan selama masa pakainya. Ketahanan panel surya ini dapat menjadi investasi jangka panjang bagi hunian di Indonesia.

Sumber energi matahari juga merupakan energi yang ramah lingkungan. Hal ini membawa harapan positif bagi Indonesia yang hingga kini masih bergantung pada energi fosil yang tidak jarang berdampak buruk bagi lingkungan. Maka dari itu, panel surya cocok untuk mengurangi pencemaran dan kerusakan alam. Instalasi panel surya dapat mendukung usaha mengurangi energi fosil dan beralih ke energi bersih yang ramah lingkungan.

 

Penulis: Dinda Amalia Ichsani

Sumber:

www.kompas.com

www.greenmatch.co.uk

www.detik.com

https://ebtke.esdm.go.id/

www.voaindonesia.com

www.berbagilistrik.org

 

Share:
Back to Blogs